Assalamualaikum.
Jika korang perhatikan beberapa artikel aku yang lepas, tentunya korang tahu ianya adalah artikel yang mengenangkan peristiwa-peristiwa masa lalu yang terjadi keatas diriku. Dalam artikel yang ini aku perturunkan beberapa karyaku yang merupakan beberapa keping gambar aku dan sahabat-sahabatku beserta kisah imaginasiku bersama mereka.
kerana perintah Allah SWT dan untuk sukakan Allah, aku berpesan pada diriku sendiri dan pada saudara2ku sekalian bahawasanya Tiada Tuhan Selain Allah, Tiada Yang Berkuasa melainkan Allah, tiada yang memudaratkan dan bermanafaat melainkan dari Allah.. Ya Allah, masukkanlah kalimah HAQ ini kedalam hati-hati kami...
Cari Blog Ini
Allah Telah Menjanjikan Kepada Orang-Orang Yang Beriman Dan Mengerjakan Amal Sholeh Untuk Menjadikan Mereka Sebagai Khalifah Di Muka Bumi Ini Sebagaimana Ia Telah Menjadikan Orang-Orang Sebelum Mereka Sebagai Khalifah, Menyebarkan Bagi Mereka Agama Yang Telah DiredhoiNya Untuk Mereka Secara Merata Dan Menggantikan Ketakutan Mereka Dengan Rasa Keamanan (sehingga) Mereka Dapat Menyembah-Ku Dan Tidak MenyekutukanKu. Barangsiapa Engkar Setelah Itu, Merekalah Orang-Orang Yang Fasiq-An-Nur : 56
Wahai Orang-Orang Yang Beriman Barangsiapa Dari Kalian Berpaling (murtad) Dari Agamanya Maka Allah SWT Akan Memunculkan Sekelompok Kaum Yang Dia Cinta Mereka Dan Mereka Juga MencintaiNya -Al-Maidah :54
Ternyata Sekarang Ini Dunia Telah Dipenuhi Dengan Pemimpin Zalim Baik Dari Negara Kafir Mahupun Dalam Negara Muslim Sendiri...
Namun Masanya Sudah Hampir Tiba, Dunia Akan Diwarisi Oleh Hamba-Hamba Tuhan Yang Sholeh. Dia Akan Memenuhi Dunia Dengan Keadilan Setelah Dunia Ini Dipenuhi Dengan Kezaliman Para Pemimpin..
Penyelamat Umat Itu bakal Datang tidak lama lagi...!!!
Memaparkan catatan dengan label sahabat. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label sahabat. Papar semua catatan
Rabu, 29 Ogos 2018
Isnin, 7 Jun 2010
Surat Untuk Sungai Nil..
Dengan Nama Allah SWT...
Saudara2ku sekalian yang diRahmati Allah SWT, ada sebuah cerita yang diriwayatkan dari Imam Mustaghfiri, rahmat Allah SWT keatasnya bahawa pada masa khalifah Umar ibnu Khattab, redho Allah SWT keatasnya dan pada masa fatah Mesir, orang2 Mesir datang dan mengatakan kepada gabenur mereka, yakni Amr bin 'Ash, redho Allah SWT keatasnya;
"Sesungguhnya sungai Nil ini mempunyai adat istiadat. Jika sampai pada bulan yang tertentu, maka seorang perawan cantik mesti dikorbankan ke dalamnya. Perempuan tadi diberi pakaian dan perhiasan (yang cantik) sebelum dimasukkan ke dalam sungai Nil. (Dengan cara demikian) maka sungai Nil akan terus mengalir. Tanpa melakukan adat itu, maka sungai Nil tidak akan mengalirkan air. Untuk itu, Tuan gabenur hendaknya melakukan hal itu juga."
Amr bin 'Ash, redho Allah SWT keatasnya berkata, "Adat istiadat seperti itu tidak diperbolehkan dalam Islam. Islam telah menghapuskan (semua) adat istiadat buruk sebelumnya."
Selanjutnya, selama tiga bulan sungai Nil tidak lagi mengalirkan air. Oleh kerana sawah2 di Mesir bergantung kepada sungai Nil, maka orang ramai mulai risau dan merasa cemas. Mereka terpaksa berniat untuk meninggalkan kota tersebut. Melihat keadaan seperti itu, maka Amir bin 'Ash, redho Allah SWT keatasnya menulis surat dan mengirimkannya kepada Umar ibnu Khattab, redho Allah SWT keatasnya.
Umar, redho Allah SWT keatasnya, memberi jawaban yang isinya, "Kamu telah berbuat benar. Adat istiadat Mesir yang tidak baik, tidak boleh dijalankan. Islam telah menghapuskan seluruh adat istiadat yang buruk, sama saja apakah adat yang semacam itu ataupun adat penyembahan berhala."
Bersama surat tersebut, Umar, redho Allah SWT keatasnya, juga melampirkan secarik surat yang ditujukan kepada sungai Nil. Dia memerintahkan Amir bin 'Ash, redho Allah SWT keatasnya, untuk memasukkan surat tersebut ke dalam sungai Nil. Setelah membaca surat untuk dirinya, selanjutnya Amir bin 'Ash, redho Allah SWT keatasnya, membaca surat yang ditujukan kepada sungai Nil tersebut.
Dari hamba Allah, Amirul mukminin, Umar bin Khaththab. Surat ini aku tujukan kepada Nil. "Wahai Nil, jika kamu mengeluarkan airmu menurut kehendakmu, maka janganlah kamu mengeluarkan air lagi. Tetapi jika kamu mengeluarkan air menurut kehendak Allah, maka demi Allah kami berdoa (kepadaNya), keluarlah air."
Setelah membaca surat tersebut, Amir bin 'Ash, redho Allah SWT keatasnya, meletakkannya ke sungai Nil. Dan segera setelah itu, terpancarlah air dari celah2 bebatuan di dasarnya. Begitu banyaknya air yang mengalir, sehingga airnya menggenangi cerun2 sungainya yang dalam. Dan sejak dari masa itu, adat buruk yang biasa dilakukan oleh orang2 Mesir punah bersamaan dengan mengalirnya air sungai Nil berterusan sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT.....
Demikianlah kisahnya sebagaimana yang diceritakan kembali oleh Maulana Ahmad Said Khan dalam kitab Kehebatan Mukjizat Nabi Muhammad, pujian dan salam atasnya dan keluarganya .
Maha Suci Allah SWT...
Rabu, 23 Disember 2009
Syahidnya Abu Bashir ra...
Ketika jema'ah telah dibentuk dan siap untuk dikeluarkan, seorang kanak-kanak berlari-lari mengejar ayahnya. Sambil menangis tersedu-sedu dia memeluk kaki sang ayah lalu berkata, "Ayah... ibu sakit, ayah... ibu sakit..."
Sang ayah hanya dapat memandang anaknya dan dengan sedikit pujukan dia telah meninggalkan anaknya. "Saya harus tetap keluar.." tekadnya dan menyambung, "kerana ini adalah perintah Allah dan RasulNya".
Telah menjadi kehendak Allah SWT semua yang hidup akan mati. Tidak ada satu kuasa makhlukpun yang akan dapat menyelamatkan, memuliakan, menghinakan, menyihatkan atau mematikan seseorang kecuali dengan izin Allah SWT. Ibu dari sang anak dan isteri dari sahabat tersebut meninggal dunia. Sementara dia berada jauh dari mereka.
Masa berlalu....
Terdengar berita jema'ah para sahabat yang dikirim Rasulullah saaw sampai ke Madinah Al Munawarah. Berkejaranlah kanak-kanak dan keluarga mereka untuk menyambut suami, ayah, abang, keluarga mereka. Tak ketinggalan kanak-kanak tersebut telah berada diantara kawan-kawannya turut berlari berkejaran menyambut kedatangan ayahnya. Dengan gagah dia duduk bersama ayahnya memasuki Madinah menuju Masjid Nabi. Duduk dipangkuan sang ayah menjumpai Rasulullah saaw untuk memberikan laporan. Seakan tak mahu berpisah lagi dengan satu-satunya tempat dia bermanja sekarang, ayahnya.
Rasulullah saaw mendengar semua laporan dan kemudian Beliau memutuskan supaya sebahagian dari mereka keluar lagi termasuk Abu Bashir. "Ya Rasulullah, apakah engkau telah mendengar bahawa anak ini baru saja kematian ibunya?" tanya Abu Bashir ra.
"Pergilah engkau, semua keluarga di Madinah ini adalah keluarganya," jawab Rasulullah.
Maka berangkatlah Abu Bashir ra meninggalkan sang anak dengan keyakinan bahawa Allah SWT Maha Pemelihara. Meninggalkan seorang anak yang seharusnya bermanja, bermain dengan riang dan berada dalam kehangatan kasih sayang orang tua. Si anak secara bergilir berpindah dari satu rumah ke rumah yang lain, dengan rindu dan sedih menanti pulangnya sang ayah. Setiap hari selepas maghrib dia keluar dan memandang langit yang terbentang luas dengan bulan yang termenung sediri.
"Wahai bulan sesunguhnya kita sama. Aku sendirian di atas bumi ini dan engkau sendirian di langit sana," ucap sang anak lirih"...
Masa berlalu...
Kepulan debu naik ke udara, suara derap lari kuda memenuhi angkasa. Satu demi satu wajah penunggangnya dilihat, dicarinya, "Dimanakah ayah?" Ah... mungkin terlalu cepat kuda bergerak. Anak itu berlari memasuki masjid meninggalkan rakan-rakan sebaya yang telah berjumpa dengan ayah mereka. Dia berdiri di hadapan berharap berjumpa ayah yang tercinta. Rasulullah saaw meraihnya, mendudukkannya di pangkuan Beliau sambil mendengar laporan dari sahabat-sahabatnya yang baru pulang. Kaum Muslimin telah memperoleh kemenangan dari Allah SWT.
"Ya Rasulullah, sesungguhnya Abu Bashir, ayah anak itu telah syahid..."
Suasana pun berubah menjadi pilu ketika anak tersebut mulai menangis, Rasulullah menghiburnya,
"Wahai ghulam... Apakah engkau tidak suka apabila aku menjadi ayahmu, 'Aisyah menjadi ibumu dan Fathimah menjadi kakak mu...?" .....
Maha Suci Allah SWT....!
Selasa, 15 Disember 2009
Perang Mu'tah
Peperangan Mu'tah ini merupakan peperangan terbesar, padanya berlaku pertempuran yang sengit dan berat, peperangan yang berdarah, yang pernah diharungi oleh tentera Islam khusus semasa hayat Rasulullah saaw. Peristiwa berlaku di bulan Jamadilawal di tahun kelapan Hijrah, bersamaan bulan Ogos atau September tahun 629 Masihi.
Mu'tah adalah sebuah kampung yang terletak di bahagian bawah daerah Balqa' di negeri al-Syam di antara Balqa' dait Baitui Muqaddis, dua marhalah.
Jumaat, 11 Disember 2009
Menahan Luka di Jalan Allah..
Dengan Nama Allah SWT...
Abdullah bin Sahal ra dari Banu Abdul Asyhal bercerita, "Saya dan saudara saya ikut serta dalam perang Uhud. Kami kembali dari sana dalam keadaan terluka parah."
Tiba2 ada perintah dari Rasulullah untuk berangkat lagi mencari musuh yang masih tersisa. Lalu Abdullah ra bertanya kepada saudaranya, Rafi' bin Sahal ra, atau dia yang mengatakan kepada Abdullah ra, "Apakah kita akan tertinggal dari menyertai jihad bersama Nabi?"
Rafi' bin Sahal ra menjawab, "Tidak! (dan kita akan pergi untuk menyertainya)!" Lalu keduanya berangkat menuju suatu bukit yang bernama Hamraul Asad.
Abdullah ra berkata, "Demi Allah, pada waktu itu kami tidak mempunyai kenderaan apapun, lagi pula kami berdua dalam keadaan terluka parah. Namun demikian kami berdua tetap bertekad untuk menyertai Rasulullah." Lalu keduanya berjalan dan mereka saling memapah diantara satu sama lain.
Luka Abdullah ra tidak separah luka yang dialami oleh saudaranya. Oleh kerana itu, setelah berjalan beberapa lama, Rafi' ra kehabisan tenaga.
Maka bergilir2lah mereka berdua mendukung, Sebentar2 Abdullah ra mendukungnya dan sebentar2 Rafi' ra berjalan sendiri. Demikian keadaannya sehingga akhirnya mereka sampai juga di perkemahan kaum muslimin.
Maha Suci Allah SWT....!
Syahidnya Ubaidah bin Harits..
Dengan Nama Allah SWT...
Pada awal perang Badar, Uthbah bin Rabi'ah mencabar kaum muslimin untuk berperang tanding (satu lawan satu). Bagaimanapun juga, cabaran itu merupakan ujian awal atas keimanan kaum muslimin. Mereka benar2 mengalami saat dan menghadapi suasana dan keadaan dimana nyawa mereka benar2 dipertaruhkan.
Walid bin Utbah dari kalangan kaum musyrikin disambut oleh Ali bin Abi Thalib ra. Syaibah bin Rabi'ah dihadapi oleh Hamzah bin Abdul Muthalib ra dan Utbah bin Rabi'ah sendiri dihadapi oleh Ubaidah bin Harits ra.
Ali ra bertarung melawan Walid. Kedua2nya adalah pemuda yang sama tangkasnya. Akan tetapi kemudian Ali ra dapat menjatuhkan Walid bin Utbah dengan mudah.
Hamzah ra melayani Syaibah. Kedua2nya pun sama tangkas dalam pertarungan ini. Namun dalam waktu yang begitu singkat Hamzah ra pun dapat membunuh Syaibah.
Ubaidah bin Harits ra melawan Utbah bin Rabi'ah. Kedua2nya saling menghunuskan pedangnya. Kedua2nya bertarung sebagaimana sahabat2 yang sebelumnya. Pada satu kesempatan, Ubaidah ra menghayunkan pedangnya dengan keras kepada Utbah sehingga memutuskan bahu sebelah kanannya.
Meskipun demikian, dengan pantas Utbah mendekati Ubaidah lalu menghayunkan pedangnya pula yang menyebabkan kaki Ubaidah putus sampai ke persendiannya. Dalam pertarungan ini kedua2nya sama2 menderita luka parah.
Melihat keadaan tersebut, Hamzah dan Ali rhum memburu Utbah dan membunuhnya. Setelah itu kedua2nya bergegas mengangkat tubuh Ubaidah ra dan membawanya ke hadapan Rasulullah saaw. Kakinya telah terputus dan tulang sumsumnya keluar. Rasulullah saaw membaringkan Ubaidah ra dan meletakkan kepalanya di pangkuan beliau sembil membersihkan debu2 yang menempel di wajahnya.
Ubaidah ra berkata, "Ya Rasulullah, demi Allah, seandainya Abu Thalib melihat keadaan saya ini, maka dia akan tahu bahawa sayalah yang berhak disebutkan dalam syairnya."
Syair Abu Thalib:
"Kami melemparkannya kepada kehancuran sehingga kami menyerang musuh di sekitarnya.
Kami tidak mengingat anak2 dan tidak juga keluarga kami."
Ubaidah ra berkata lagi, "Ya Rasulullah, apakah saya termasuk seorang syahid?"
Nabi saaw menjawab, "Ya. Kamu adalah seorang syahid dan aku yang menjadi saksinya."
Setelah Ubaidah ra menghembuskan nafas akhir, maka Rasulullah saaw sendiri yang turun ke liang lahat untuk menguburkannya di lembah Shafra'. Padahal sebelumnya beliau tidak pernah masuk ke dalam liang lahat.
HR Ibnu Asakir dari Muhammad bin Ali bin Husain dalam kitab Kanzul Ummal jilid V halaman 272 dan HR Hakim dari Az Zuhri dalam kitabnya jilid III halaman 188.
Maha Suci Allah SWT...
Khamis, 10 Disember 2009
Ayah dan Anak Berebut Syahid
Dengan Nama Allah SWT....
Kefahaman para sahabat atas keredhoan Allah SWT, Hari Akhir, Syurga dan hal2 yang seumpama dengan itu adalah kefahaman yang terbaik diantara kita para manusia. Bukan kita orang2 akhir zaman, dan bukan pula wali2 yang jelas2 telah menjadi asbab tersebarnya dienul Islam ke seluruh pelosok dunia.
Ketika Rasulullah saaw hendak berangkat ke Badar pada saat2 dimana Allah SWT menguji keimanan mereka, maka Sa'ad bin Khaitsamah ra dan ayahnya, Khaitsamah bin Harits ra, saling berebut untuk turut menyertai Rasulullah saaw ke Badar.
Mengetahui hal itu, maka Rasulullah saaw menentukan, "Yang boleh pergi hanya salah seorang diantara kalian. Jadi undilah diantara kalian berdua."
Khaitsamah ra berkata kepada anaknya, Sa'ad ra, "Lebih baik aku saja yang pergi dan kamu tinggal untuk menjaga kaum perempuan."
Sa'ad ra menjawab, "Kalau tidak kerana syurga, maka saya akan mengalah kepadamu, ayah. Akan tetapi saya ingin sekali mendapatkan syurga."
Ketika diundi, maka nama Sa'ad yang keluar. Dengan demikian maka dialah yang diizinkan untuk mengikuti perang bersama Nabi saaw ke Badar. Dan dalam perang tersebut ternyata Sa'ad terbunuh oleh Amr bin Abdu Wadd.
HR Hakim dalam kitabnya jilid III halaman 189.
Maha Suci Allah SWT...
Ahad, 6 Disember 2009
Mata Panah Dalam Tubuh Rafi' Bin Khadij...
Dengan Nama Allah SWT....
Saudara2ku yang dikasihi,
Ini adalah kisah seorang sahabat Rasulullah saaw yang sanggup menanggung kesakitan di tubuhnya, bukannya sebulan dua, tapi bertahun2 lamanya sehinggalah ke akhir hayatnya. Kesanggupannya dalam menanggung kesakitan yang sedemikian rupa adalah kerana dia memiliki keyakinan yang jitu terhadap janji2 Allah dan rasulNya...
Yahya bin Abdul Hamid meriwayatkan dari datuknya bahawa Rafi' bin Khadij ra pernah terkena panah dalam perang Uhud atau dalam perang Hunain.
Kata Rafi' bin Khadij ra kepada Rasulullah saaw, "Ya Rasulullah, tolong cabutkan anak panah yang menancap dalam tubuh saya ini."
Rasulullah saaw menjawabnya, "Wahai Rafi', yang mana kamu inginkan, adakah panah beserta mata panahnya ataukah panahnya saja? Apabila yang kamu inginkan hanya panahnya saja dan membiarkan mata panahnya, maka pada hari kiamat nanti, mata panah tersebut akan memberi kesaksian bahawa kamu adalah seorang yang syahid."
Mendengar hal itu, Rafi' bin Khadij ra menjawab, "Cabutlah panahnya saja dan biarkan mata panahnya agar jadi saksi bagi saya pada hari kiamat bahawa saya gugur sebagai syahid."
Maka Rasulullah saaw melaksanakan permintaannya. Selanjutnya Rafi' bin Khadij ra hidup hingga zaman khalifah Mu'awiyah ra. Luka bekas panah itu membusuk dan dia meninggal dunia selepas waktu Ashar....
Sebahagian riwayat mengatakan bahawa Rafi' bin Khadij ra meninggal setelah zaman khalifah Mu'awiyah.
Demikian disebutkan sebagaimana tertulis dalam kitab al Ishabah jilid I halaman 496.
Maha Suci Allah SWT...!
Isnin, 30 November 2009
Semangat Jihad dari Kanak-kanak; Rafiq dan Samurah..
Dengan Nama Allah SWT...
Percakapan dan perbualan para sahabat Rasulullah saaw mengenai jihad yang penuh semangat, melahirkan pengaruh yang sangat kuat kepada cita2 dan semangat juang anak2 mereka. Jika hari ini anak2 kita berbincang hal2 kosong tentang tokoh2 khayalan yang tidak ada kaitannya dengan aqidah mereka, maka perbincangnan diantara anak2 para sahabat adalah berkisar tentang keberanian dan tanggung jawab orangtua2 mereka dalam meninggikan kalimah Allah SWT...!
Begitulah keadaan dan suasana mereka, sehingga setiap dari mereka ingin segera terlibat bersama orang2 dewasa dalam memperjuangkan agama mereka! Meskipun mereka belum lagi mencapai usia baligh, akan tetapi sepak terajang mereka yang bersifat kepahlawanan telah menjadi kisah2 abadi yang menjadi teladan buat kita semua pada hari ini. Bukan sahaja terhadap anak2 kita, akan tetapi juga menjadi teladan bagi orang2 dewasa diantara kita, sebagai pendoman bagaimana seharusnya kita bersikap dan bertindak dalam memperjuangkan agama ini.
Sebegitu hebatnya, maka hampir menjadi kebiasaan Rasulullah saaw untuk meminta kepada mereka yang siap keluar jihad, untuk berbaris dalam suatu barisan. Ini sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT dalam firmannya, "Sesungguhnya Allah menyukai orang2 yang berperang di jalanNya dalam barisan yang teratur seakan2 mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kukuh." (Qs ash Shaff 61:4)., juga agar Rasulullah saaw dapat memastikan bahawa tidak ada kanak2 di bawah umur yang turut serta bersama mereka.
Demikian pula halnya pada hari2 menjelang perang Uhud. Nabi saaw terpaksa meredam semangat jihad kanak2 dengan cara mengembalikan mereka ke rumah2 mereka. Diantara mereka adalah Abdullah bin Umar ra, Zaid bin Tsabit ra, Usamah bin Zaid ra, Zaid bin Arqam ra, Barra bin Azib ra, Amr bin Hizam ra, Usaid bin Zhuhair (ra), Urabah bin Aus ra, Abu Sa'id al Khudri ra, Samurah bin Jundub ra dan Rafi' bin Khadij ra.
Tentu saja, kanak2 tersebut merasa sangat kecewa. Dan melihat kekecewaan anaknya, maka Khadij ra berusaha untuk membela anaknya agar dia tetap dapat pergi ke medan perang. Khadij ra berkata, "Rafi' anak saya ini sudah pandai memanah." Dan seiring dengan pembelaan ayahnya tersebut, dengan semangat yang waja, Rafi' menjengketkan kakinya agar terlihat lebih tinggi. Dan selanjutnya Rasulullah saaw mengizinkan Rafi' bin Khadij ra ikut berperang.
Melihat keberhasilan Rafi' ra, maka Samurah bin Jundub ra pula merayu ayah tirinya, Murrah bin Sinan ra, "Ayah, Rafi' diperbolehkan ikut berperang, sedangkan saya tidak, padahal saya lebih kuat daripadanya. Jika beradu tanding, pasti saya dapat mengalahkannya."
Rasulullah saaw bersetuju memperkenankan usulannya, sehingga keduanya ditandingkan di hadapan beliau. Ternyata Samurah bin Jundub ra dapat mengalahkan Rafi' bin Khadij ra. Kemudian beliau pun mengizinkan Samurah untuk ikut berperang...
Pertandingan itu benar2 membangkitkan semangat kanak2 yang lain, sehingga banyak diantara mereka yang kembali mengajukan permohonan kepada Nabi saaw agar mereka diizinkan untuk ikut berperang. Bagaimanapun akhirnya Nabi saaw hanya membenarkan beberapa kanak2 sahaja yang untuk menyertai peperangan ini..
Maha Suci Allah SWT.....!
Sabtu, 21 November 2009
Semangat Jihad dari Ali bin Abi Thalib..
Dengan Nama Allah SWT...
Zaid bin Wahab menceritakan, "Pada suatu hari Ali ra berkhutbah di hadapan orang ramai"
Segala puji bagi Allah. Tidak akan ada orang yang dapat melakukan sesuatu yang tidak dikehendaki oleh Allah SWT. Dan apabila Allah berkehendak, pasti tidak akan ada seorangpun yang berselisih dengan saudaranya, dan tidak akan ada seorangpun dari seluruh umat ini yang mempertentangkan sesuatu, dan tidak akan ada seorangpun yang merasa iri hati terhadap kenikmatan yang diberikan oleh Allah (kepada orang lain). Inilah takdir yang menarik kita untuk berkumpul di sini.
Allah Maha Melihat segala yang kita lakukan dan Maha Mendengarnya. Sesungguhnya, apabila Allah berkehendak, pasti Allah menurunkan azabNya yang dengannya keadaan berubah dan Allah menampakkan orang2 yang bersalah. Akan tetapi hal itu tidak terjadi kerana dunia ini dijadikanNya sebagai tempat untuk beramal, sedangkan akhirat dijadikan sebagai tempat pembalasan dan tempat yang kekal selama2nya. Allah SWT akan membalas dengan kejahatan bagi mereka yang berbuat jahat dan membalas dengan kebaikan bagi orang2 yang berbuat baik.
Ketahuilah, esok engkau akan berhadapan dengan musuh. Oleh kerana itu, gunakanlah sepanjang malam untuk melakukan sholat dan membaca Al Quran. Mintalah kepada Allah pertolongan dan kesabaran. Hadapilah musuh kalian dengan bersungguh2 dan dengan sekuat tenaga. Dan jadilah kalian orang2 yang benar!
"Setelah itu, Ali bin Abi Thalib ra pun pergi."
HR Thabrani dalam kitabnya jilid IV halaman 9.
Maha Suci Allah SWT.....!
Khamis, 19 November 2009
Semangat Jihad dari Utsman bin Affan..
Dengan Nama Allah SWT....
Abu Shalih ra, hamba sahaya Utsman bin Affan ra yang telah dibebaskan berkata, "Aku pernah mendengar Utsman bin Affan berkhutbah di atas mimbar."
Wahai manusia, sesungguhnya aku telah menahan sebuah hadis yang pernah aku dengar dari Rasulullah. Aku melakukan hal itu kerana aku bimbang kalian akan meninggalkan aku setelah mendengar hadis tersebut. Tetapi sekarang hatiku menginginkan untuk menyampaikan hadis tersebut kepada kalian.
Aku mendengar Rasulullah saaw bersabda, "Ribat (menjaga garis depan) di jalan Allah satu hari lebih baik di sisi Allah daripada seribu hari (melakukan amal2) selainnya yang dilakukan di rumah."
HR Imam Ahmad dalam Musnadnya jilid I halaman 65.
Mus'ad bin Tsabit bin Abdullah bin Zubair berkata, "Pernah Utsman bin Affan ra berkhutbah diatas mimbar."
Katanya, Aku akan menyampaikan suatu hadis yang pernah aku dengar dari Rasulullah saaw yang sampai saat ini belum pernah aku sampaikan. Aku sengaja belum menyampaikannya kerana bimbang kalian akan menjauhiku. Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saaw bersabda, "Berjaga satu malam di jalan Allah lebih utama daripada seribu malam lain yang (diisi dengan) tahajud secara terus menerus pada malam hari dan berpuasa pada siang harinya."
HR Imam Ahmad dalam Musnadnya jilid I halaman 61.
Maha Suci Allah SWT....!
Rabu, 18 November 2009
Semangat Jihad dari Abu Bakar ra...
Dengan Nama Allah SWT...
Qasim bin Muhammad ra meriwayatkan suatu hadits yang panjang yang di dalamnya diceritakan bahawa Abu Bakar ra berkhutbah sambil berdiri di hadapan orang ramai.
Setelah mengucapkan tahmid dan shalawat kepada Rasulullah saaw, dia berkata, "Sesungguhnya bagi setiap perkara itu ada maksud2 kebaikannya. Barang siapa menyampaikannya, maka Allah akan memberinya pahala. Dan barang siapa yang beramal kerana Allah, maka Allah akan melindunginya."
Oleh kerana itu, hendaklah kalian bersungguh2 dalam berusaha dan bersikap sederhana, kerana sesuatu itu akan jadi lebih mudah dicapai dengan kesederhanaan.
Ingatlah! Seseorang tidak akan sempurna agamanya tanpa iman. Seseorang tidak akan mendapatkan pahala dalam amalnya jika tidak ikhlas. Dan tidak akan sempurna amal seseorang jika tidak disertai dengan niat.
Ketahuilah bahawa di dalam kitabullah telah diterangkan tentang pahala bagi orang yang mahu berjihad. Dan seharusnya setiap muslim mempunyai keinginan dalam hatinya untuk keluar berjihad. Jihad adalah suatu perdagangan yang disebutkan Allah SWT di dalam Al Quran yang dapat menyampaikan manusia kepada keselamatan di dunia dan di akhirat."
Diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dalam kitab Kanzul 'Ummal jilid VIII halaman 207.
Maha Suci Allah SWT......!
Selasa, 17 November 2009
Mujahidin dan Sholat mereka....
Dengan Nama Allah SWT...
Setelah selesai peperangan, kaum muslimin Madinah berjaya menghalau kaum kafirin kembali ke kampung halaman mereka. Salah seorang dari musuh-musuh Allah itu kembali ke rumahnya, tetapi tidak menemui isteriya di sana. Dia menyangka isterinya telah ditawan kaum muslimin. Maka dia pun bersumpah tidak akan kembali ke rumah sebelum dapat bertemu dengan isterinya. Dia mulai mengintai pasukan kaum muslimin.
Ketika hari mulai gelap, Rasulullah saaw memerintahkan pasukannya untuk beristirehat. Amar bin Yasir dan Ubad bin Basyr ditugaskan untuk berjaga-jaga (hirosah). Ubad berkata kepada Amar, "Malam yang mana yang kau sukai, awal atau akhirnya?" "Biarkan untukku awalnya," jawab Amar. Amar pun membaringkan tubuhnya dan tertidur.
Ubad beranjak mengerjakan sholat. Dia tidak menduga ada sepasang mata sedang mengawasi mereka sejak tadi. Orang itu bergerak mendekati Ubad dan Amar. Pada jarak yang tidak terlalu jauh, orang itu melepaskan anak panah lantas mengenai Ubad. Namun, sahabat nabi itu tetap berdiri dalam sholatnya. Panah kedua dan ketiga dilepaskan dan mengenai tubuh Ubad. Tapi mujahid Anshar ini tetap meneruskan rukuk dan sujudnya. Setelah itu, Ubad membangunkan Amar. Melihat Amar bangun, orang itu lantas melarikan diri, kerana takut mendapat tindak balas.
Tubuh Ubad bercucuran darah. "Subhanallah, kenapa kamu tak membangunkan aku ketika pertama kali dia memanahmu?" tanya Amar. Ubad menjawab, "Ketika itu aku sedang khusyu` membaca satu surat, aku tak ingin memutuskannya. Maka satu demi satu anak panah mengenaiku, aku pun rukuk dan sujud, lalu membangunkanmu. Demi Allah, kalau bukan kerana takut mengabaikan tugas yang diperintahkan Rasulullah, aku akan biarkan orang itu membunuhku hingga aku selesaikan bacaanku."
Demikianlah bentuk khusyu` para sahabat Nabi saaw. Tajamnya anak panah tak mampu memutuskan komunikasinya dengan Allah SWT. SEbegitu hebatnya kekhusukan, bagaikan sholat itu suatu istirehat yang mengasyikkan..
Ya, ketika Rasulullah saaw. menghadapi berbagai masalah, beliau segera memanggil Bilal agar memanggil kaum muslimin. "Istirehatkan kita dengan sholat, hai Bilal?" Demikian sabda Rasul saaw. Beliau menjadikan sholat sebagai satu daripada cara untuk melegakan diri atas segala beban yang ditanggungnya.
Bagaimana dengan kita?
Tubuh-tubuh kita tegak berdiri di masjid-masjid, tapi fikiran dan perasaan kita jauh melayang ke luar masjid untuk urusan perniagaan, memikirkan nasib dan keadaan anak-anak di rumah, dan membuat rencana-rencana masa depan. Fikiran itu terus melambung dan meluas, sehinggalah kita mendengar imam mengucapkan assalaamu`alaikum. Kita pun terkejut, kaget ... seolah-olah seseorang membangunkan kita dari dengkuran yang lena. Sholat telah selesai, tapi tidak terasa kesan dari sholat yang kita kerjakan.
Mungkin ini masalah kita. Bahawa banyak di antara manusia yang tetap menjaga sholatnya, tetapi masih melakukan maksiat dan kezaliman. Inilah salah satu penyebab kita tidak dapat khusyu` dalam sholat. Kita tidak menyedari bahawa Allah SWT ada di hadapan kita. Kalaulah sedemian keadaannya, bagaimana mungkin kita dapat menjadi mujahid-mujahid seperti Amar bin yasir atau Ubad bin Bisyr...
Maha Suci Allah SWT......!
Selasa, 1 September 2009
Perjalanan Para Sahabat.. Sesungguhnya Kita telah berDusta..!
Dengan Nama Allah SWT...,
Salam Alaikum saudara2ku yang dihormati,
Tahukah engkau bahawasanya para sahabat Rasulullah saaw (rhum) menolong agama Allah dan berjuang di dalamnya adalah lebih dicintai mereka daripada hal2 yang selainnya?
Tahukah engkau bahawa sesungguhnya para sahabat Rasulullah saaw (rhum) merasa bangga dengan pembelaan mereka terhadap agama Allah sebagaimana orang2 lain merasa bangga dengan kemuliaan dunia?
Tahukah engkau sesungguhnya para sahabat Rasulullah saaw (rhum) telah meninggalkan kenikmatan dunia adalah kerana kesibukan mereka yang tak kenal lelah dalam menolong dan membela agama Allah?
Tahukah engkau bahawasanya tidaklah para sahabat Rasulullah saaw (rhum) melakukan semua itu kecuali adalah kerana mereka itu lebih mengutamakan redha Allah dan rasulNya daripada kesenangan mereka sendiri?
Maka sesungguhnya hal-hal yang sedemikian itu sudah cukup menjadi bukti bahawa kecintaan mereka kepada Allah dan rasulNya adalah kecintaan yang HAQ!
Oleh kerana itu, siapa saja yang mendakwa bahawa dia mencintai Allah dan rasulNya, namun dia enggan menempuh jalan yang telah dilalui oleh para sahabat Rasulullah saaw (rhum), maka hendaknya dia takut akan Allah SWT kerana pada hakikatnya dia telah pun berdusta!
Sesungguhnya dusta itu bukanlah sifat orang2 beriman!!
Maha Suci Allah SWT..
Salam Alaikum saudara2ku yang dihormati,
Tahukah engkau bahawasanya para sahabat Rasulullah saaw (rhum) menolong agama Allah dan berjuang di dalamnya adalah lebih dicintai mereka daripada hal2 yang selainnya?
Tahukah engkau bahawa sesungguhnya para sahabat Rasulullah saaw (rhum) merasa bangga dengan pembelaan mereka terhadap agama Allah sebagaimana orang2 lain merasa bangga dengan kemuliaan dunia?
Tahukah engkau sesungguhnya para sahabat Rasulullah saaw (rhum) telah meninggalkan kenikmatan dunia adalah kerana kesibukan mereka yang tak kenal lelah dalam menolong dan membela agama Allah?
Tahukah engkau bahawasanya tidaklah para sahabat Rasulullah saaw (rhum) melakukan semua itu kecuali adalah kerana mereka itu lebih mengutamakan redha Allah dan rasulNya daripada kesenangan mereka sendiri?
Maka sesungguhnya hal-hal yang sedemikian itu sudah cukup menjadi bukti bahawa kecintaan mereka kepada Allah dan rasulNya adalah kecintaan yang HAQ!
Oleh kerana itu, siapa saja yang mendakwa bahawa dia mencintai Allah dan rasulNya, namun dia enggan menempuh jalan yang telah dilalui oleh para sahabat Rasulullah saaw (rhum), maka hendaknya dia takut akan Allah SWT kerana pada hakikatnya dia telah pun berdusta!
Sesungguhnya dusta itu bukanlah sifat orang2 beriman!!
Maha Suci Allah SWT..
Langgan:
Catatan (Atom)
KATAKUNCI
Aku dan Alam Maya
ancaman
api neraka
Asyura
Bacaan Al Quran
Badang
Baitul Mal
bangkit dari kubur
bersih
Biodata
boroi
Bumi
cermin
dakwah dan tabligh
damai
Fitnah Dajjal
Gaya hidup
gempa bumi
gerhana
Google Map
gua Hirak
hadis rasulullah
hari kiamat
hikayat
hospital
Iblis
Iklan
Isu semasa
Jihad
Jin
ka'abah
Karbala
kasih sayang
Keagamaan
keluar
kena tampar
kenangan
Kenangan lalu
kerajaan langit
kerja
kerohanian dan kepercayaan
khilafah
kisah dan tauladan
konspirasi
konspirasi dajjal
kuning
kurma
kyai
lagenda atau mitos
majlis
malaikat maut
Marikh
Maruah bangsa dan agama
masjid
matahari
mati
melayu
minuman kesihatan
misteri alam maya
Mudah Alih
Pelacur
pemimpin ummat
penemuan
Penghuni Gua
Peperangan
Peristiwa Dunia
perjuangan
Permohonan Doa
Perniagaan
Persahabatan
persatuan umat
Perumpamaan
politik
Puisi
rahmat
raja
redho
Reformasi
Renung2kan dan Fikir2kanlah
rumah
sahabat
Sarkastik
Sastera
Satira
Sejarah
selesai
Seloka dan Jenaka
sembahyang atau sholat
sembelih
Sri Bayu
sungai
sunnah nabi
syukur
syurga
ta'alim
takdir
tarawih
Tazkirah
teknologi
tongkat
tudung
Ultraman
wirawati
Yesus
zikir mengingati Allah SWT