Cari Blog Ini



Allah Telah Menjanjikan Kepada Orang-Orang Yang Beriman Dan Mengerjakan Amal Sholeh Untuk Menjadikan Mereka Sebagai Khalifah Di Muka Bumi Ini Sebagaimana Ia Telah Menjadikan Orang-Orang Sebelum Mereka Sebagai Khalifah, Menyebarkan Bagi Mereka Agama Yang Telah DiredhoiNya Untuk Mereka Secara Merata Dan Menggantikan Ketakutan Mereka Dengan Rasa Keamanan (sehingga) Mereka Dapat Menyembah-Ku Dan Tidak MenyekutukanKu. Barangsiapa Engkar Setelah Itu, Merekalah Orang-Orang Yang Fasiq-An-Nur : 56


Wahai Orang-Orang Yang Beriman Barangsiapa Dari Kalian Berpaling (murtad) Dari Agamanya Maka Allah SWT Akan Memunculkan Sekelompok Kaum Yang Dia Cinta Mereka Dan Mereka Juga MencintaiNya -Al-Maidah :54


Ternyata Sekarang Ini Dunia Telah Dipenuhi Dengan Pemimpin Zalim Baik Dari Negara Kafir Mahupun Dalam Negara Muslim Sendiri...


Namun Masanya Sudah Hampir Tiba, Dunia Akan Diwarisi Oleh Hamba-Hamba Tuhan Yang Sholeh. Dia Akan Memenuhi Dunia Dengan Keadilan Setelah Dunia Ini Dipenuhi Dengan Kezaliman Para Pemimpin..




Penyelamat Umat Itu bakal Datang tidak lama lagi...!!!

PeNGiKuT NaN SeTia..

Memaparkan catatan dengan label Tazkirah. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Tazkirah. Papar semua catatan

Ahad, 17 Februari 2013

Di Mana Tuhan?





Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau sesiapa sahaja yang boleh menjawab 3 pertanyaannya.

 Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai. Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya? Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda. Pemuda: Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Kiyai : Saya akan mencuba sejauh kemampuan saya.

Pemuda: Saya ada 3 pertanyaan:-


1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya?

2. Apakah yang dinamakan takdir?

3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama.. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan kuatnya.

Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda tampar muka saya? Marah dengan saya ker?

Kiyai : Saya tidak marah¦Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.

Pemuda: Saya tak faham¦Apa maksud anda?

Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit.

Kiyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

Pemuda: Ya!

Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!

Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama¦kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat

Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?

Pemuda: Tidak.

Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?

Pemuda: Tidak.

Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.

Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?

Pemuda: Kulit.

Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?

Pemuda: Kulit.

Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: Sakit.

Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.

Sabtu, 5 Mei 2012

Adakah Kanak:kanak Harus diheret ke SAF paling belakang?


Assalamu Alaikum,

dengan izin Allah SWT aku kembali lagi menulis di blog yang telah sekian lama kutinggalkan ni. Aku yang selama ni perasan sibuk tiba2 saja tergerak untuk menulis kembali, itu pun kerana ada suatu perkara yang tersangat mengganggu jiwa ragaku setelah usai bersholat jumaat siang tadi.. Apakah perkara tersebut? Sila ikuti tulisanku yang seterusnya di bawah ni..

Jumaat, 27 Januari 2012

Bagaimana Mahu Menawan Kemarahan....?





Assalamu Alaikum saudara2ku sekalian,

Di bawah ini adalah artikel lama aku yang teringin sangat aku naikkan semula untuk tatapan kita bersama, semoga ada manafaatnya, insyaAllah....

Dengan Nama Allah SWT....

Suatu ketika aku telah ditanya oleh seseorang tentang bagaimanakah hendak menahan emosi kemarahan yang bagkit dalam dirinya. Sebenarnya sudah ramai yang bertanya hal sedemikian, dan setiap kali ditanya, aku telah pun memberi beberapa tips bagaimana hendak menawan kemarahan yang telah menguasai diri kita ini. Namun tidak ramai yang berjaya dalam mempraktikkannya. Kenapa boleh terjadi demikian?

Sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk kita 'menawan' kemarahan yang sedang membara dalam diri kita ini. Ianya sangat sulit melakukannya apatah lagi ketika didalam keadaan marah itu sedang menguasai diri kita. Ketika ada orang yang sedang mempermain2kan kita, menghina kita dan memperbodoh2kan diri kita. Kemarahan amat mudah bangkit apabila maruah diri kita tercabar, pangkat dan darjat kita diinjak2 orang. Ia juga terus membara apabila buah fikiran kita tidak mendapat perhatian..


Apabila kita marah, emosi jadi tidak terkawal, otak tidak berkerja dengan baik, tindakan kita jadi tidak keruan, anggota tubuh jadi tidak seimbang, tangan bergementaran siap untuk dihayunkan kemuka, darah mengalir naik terus ke ubun2, sumpah seranah sudah berada di hujung lidah untuk dilontarkan pada mereka yang berkenaan.



Marah itu umpama Api yang menyala. Ia bakal merebak dan terus membara kemerata2, apa saja yang ia sentuh, atau apa saja yang menghalang kemarakannya, akan dijilat dan dimamahnya sehingga tiada sisa lagi yang ditinggalkannya.. Ia kian besar dan terus membesar sehingga tidak dapat dikawal lagi. Begitulah api kemarahan yang terbit dalam diri kita ini, ia mudah merebak dari seorang ke seseorang yang lain, jika tidak dihapuskan segera, ia mampu menghancurkan dunia ini..


Namun demikian, aku bukanlah bermaksud hendak menghapuskan kemarahan, tetapi aku hendak 'menawan'nya saja. Apabila kita bisa menawan kemarahan, kita sudah pasti dapat mengendalikannya agar ia tidak mendatangkan keburukan pada manusia dan dunia ini. Api jika ia kecil, sangatlah berguna...


"Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat mereda, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat mereda" (H.R. Ahmad). Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan "Orang yang kuat bukanlah yang kuat dalam bergusti, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah" (H.R. Malik).


Baiklah. Aku rasa cukuplah setakat itu huraian tentang apa yang dimaksudkan kemarahan itu. Sekarang ini adalah cara2 untuk kita hendak mengawalnya,


Pertama; Hendaklah membaca Ta'awwudz. Rasulullah saaw bersabda "Ada kalimat kalau diucapkan nescaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu "A'uudzu billahmina-syaithaani-r-rajiim" yang ertinya "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk" (H.R. Bukhari Muslim).


Kedua; hendaklah berwuduk. Rasulullah bersabda "Kemarahan itu dari syaitan, sedangkan syaitan tercipta dari api, api hanya dapat dipadam dengan air, maka kalau kalian marah maka berwuduklah" (H.R. Abud Dawud).


Ketiga; Hendaklah kamu duduk. Dalam sebuah hadis dikatakan "Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah" (H.R. Abu Dawud).


Keempat; Hendaklah kamu diam. Dalam sebuah hadis dikatakan "Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah" (H.R. Ahmad).


dan yang kelima; Hendaklah kamu bersujud, ertinya bersholat sunnah paling kurang dua rakaat. Dalam sebuah hadis dikatakan "Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia.Tidakkah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah dilehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud)." (H.R. Tirmidzi)


Demikianlah halnya yang dapat aku sampaikan dalam posting aku kali ini. Moga2 ada manafaatnya buat kita semua.




Wallahu a'lam..


Maha Suci Allah SWT......!!

Isnin, 5 Disember 2011

Dia.. yang TERAKHIR keluar dari NERAKA....!



saudara-saudaraku sekalian. Apa khabar korang semua? Harapanku semuanya sentiasa berada di dalam Pemeliharaan Pemelihara kita yang Maha Agong.. Pada artikelku kali ini aku hendak ketengahkan sebuah hadis yang kupetik dari kitab mukhtabar Sahih Al Bukhari berkenaan dengan 'dia yang terakhir keluar dari neraka'..


Diberitakan oleh Abu Hurairah ra bahawa ramai orang bertanya kepada Rasulullah saaw, tanya mereka, "Dapatkan kami melihat Tuhan kita nanti di hari kiamat?"




Jawab Nabi, "Masih sangsikah kamu untuk dapat melihat bulan purnama pada malam empat belas yang tak berawan."




Jawab mereka, "Tidak ! Ya Rasulullah !"




Tanya Rasulullah, "Masih sangsikah kamu untuk dapat melihat matahari di tengah hari yang tidak berawan?"




Jawab mereka, "Tidak!"




Sabda Nabi saw, "Sesunguhnya kamu akan melihat Allah (Tuhanmu) seperti itu. Pada hari kiamat itu akan dikumpulkan seluruh manusia. Lalu Allah berfirman, 'Siapa yang menyembah sesuatu (selain aku), maka ia hendaklah mengikut sembahannya itu.'




Di antara mereka itu ada yang mengikut matahari, ada yang mengikut bulan, ada yang mengikut bermacam-macam thagut (berhala).




Maka tinggalah umat Islam, termasuk orang-orang munafik.




Allah akan datang kepada mereka dan berfirman, 'Aku adalah Tuhanmu!'




Jawab mereka, 'Kami akan tetap di sini sampai tuhan kami datang. Apabila tuhan kami datang, kami akan mengenalNya.'




Maka datanglah Allah kepada mereka lalu berfirman, 'Aku tuhanmu !'




Jawab mereka, 'Ya, Engkaulah tuhan kami.'




Allah akan memanggil mereka dan sebuah jambatan akan dibentangkan merentasi neraka jahanam. Aku (Muhammad) adalah orang pertama di antara para rasul beserta umatnya yang mula-mula melintasinya. Tidak seorang pun di kala itu yang berkata-kata kecuali doa para rasul. Doa

mereka ketika itu adalah 'Ya Allah ! Selamatkan ! Selamatkan !'(Allahuma salim salim )"




"Di dalam mereka jahanam itu terdapat kaitan-kaitan seperti duri kayu Sa'dan. Tahukah anda duri Sa'dan itu?"




Jawab orang ramai, "Tahu !"




Sabda Nabi saw, "Rupanya seperti duri kayu Sa'dan tetapi besarnya hanya Allah saw sahaja yang tahu. Manusia akan terkait kerana amalnya. Di antaranya ada yang jatuh terkait sesuai dengan amalnya, tetapi ada pula yang terkait sedikit saja, kemudian terlepas."




"Apabila Allah SWT, menghendaki akan rahmat kepada penduduk neraka, maka disuruhNya malaikat mengeluarkan orang-orang yang pernah menyembah Allah. Mereka segera mengeluarkannya, yang masing-masing didahinya dengan tanda-tanda sujud. Allah SWT mengharamkan api memakan tanda bekas sujud. Maka keluarlah mereka dari neraka. Seluruh tubuh anak adam akan dimakan api kecuali bekas sujud."




"Para malaikat mengeluarkan mereka dari neraka dalam keadaan hangus. Lalu menyiram mereka dengan air kehidupan. Maka tumbuhlah badan mereka seperti tumbuhnya benih di tanah bekas banjir."




"Setelah Allah SWT mengadili mereka masih ada ketinggalan seorang antara surga dan neraka. Dialah orang terakhir dari isi neraka yang akan masuk ke dalam syurga."




"Dikala mukanya menghadap ke neraka dia berdoa, 'Wahai tuhanku ! Palingkanlah mukaku dari neraka ini. Baunya sungguh menyakitkan aku, dan panasnya membakarku.'




Allah bertanyanya, 'Sekiranya permintaanmu Aku kabulkan, apakah engkau hendak meminta lagi yang lain.'




Jawabnya, 'Demi kebesaran Engkau, tidak akan kuminta lagi.'




Maka diperkenakan oleh Allah permintaan tersebut dengan perjanjian tersebut. Lalu dipalingkan Allah mukanya dari neraka.




Tetapi setelah mukanya dihadapkan ke syurga dan dilihatnya keindahan syurga, diamlah ia seketika. Kemudian ia berdoa'a pula, 'Ya Tuhanku, bawalah aku ke dekat pintu syurga.'




Allah bertanya, 'Bukankah engkau telah berjanji denganKu, yang engkau tidak akan membuat permintaan lagi?'




Jawab orang itu, 'Wahai, tuhanku ! Jangan jadikan aku makhluk yang paling malang.'




Jawab Allah, 'Sekiranya permintaanmu Aku kabulkan, apakah engkau hendak meminta lagi yang lain.'




Jawabnya, 'Tidak ! Demi kebesaranMu, aku tidak akan meminta yang lain lagi."




Lalu diperkenankan Allah permintaannya dengan perjanjian, dan dia dibawa ke pintu syurga.




Setelah sampai di pintu syurga, dia terlihat keindahan syurga, kegemilangan dan kegembiraan yang ada di dalam syurga. Dia terdiam pula seketika.




Kemudian dia bermohon pula, 'Wahai, Tuhanku ! Masukkanlah aku ke dalam syurga !'




Kata Allah, 'Kasihan kamu, hai anak Adam! Alangkah penipunya kamu ! Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan meminta lagi setelah kamu peroleh.'




Jawabnya, 'Ya tuhan ! Janganlah kiranya aku dijadikan maklhluk yang paling malang.'




Allah 'Azza wa Jalla tertawa mendengar ucapannya itu. Kemudian Dia mengizinkannya masuk ke syurga.




Berkata Allah, 'Mintalah segala yang kamu inginkan.' Lalu dia memohon segala yang diinginkannya sehingga puas. Kemudian Allah berfirman, 'Mintalah tambahan ini dan itu.'




Diingatkan oleh Allah kepadanya berbagai macam keinginnya sampai dia puas.




Firman Allah pula, 'Semua ini untukmu dan ada lagi tambahannya sebanyak itu pula.'"










Petikan dari Sahih Bukhari : kitab Azan







--







Dia yang terakhir keluar dari neraka.. Tentunya dengan Rahmat Allah SWT... Dia yang telah dibaham api neraka berjuta-juta-juta tahun lamanya, yang entah berapa billion kali bersalin kulit setelah rentung terbakar, serta bermillion seksaan dan kesengsaraan, kini berpeluang untuk keluar dari neraka jahanam itu. Alangkah beruntungnya dia! Inilah harganya apabila masa hidup di dunia dulu menjadi 'orang yang percaya' adanya Allah SWT yang mencipta dirinya. Yang lidahnya ada ucapan 'tiada tuhan selain Allah'..








Maka pada ketika dan saat ini bercucuranlah air mata 'orang-orang yang tidak percaya' itu. Mereka itu tidak akan pernah menjejakkan kaki ke syurga.. Alangkah meruginya orang-orang ini..!








Betapa pada hari tersebut, terserlahlah NILAI yang teramat tinggi ucapan 'tiada tuhan selain Allah'. Dia yang terakhir yang lidahnya pernah menyebut ucapan yang bernilai ini melangkah kaki ke syurga, sedangkan mereka yang lidahnya tidak sudi menyebut kalimah yang amat bernilai ini, tetap saja di neraka yang apinya menyala-nyala membakar mereka buat selama-lama-lamanya... Na'uzubillahi Minzalik...! Semoga kita terhindar dari seksa yang tiada hujungnya..










Maha Suci Allah SWT...!




c**^^** **^^** **^^** **^^**   Saudara2ku yang dihormati dan semua yang mengunjungi blog ini, sila tinggalkan jejak kalian di sini, agar dapat aku membalas kunjungan dan berterimakasih seadanya diatas kesudian kalian bertandang di teratak hamba ini..

Ahad, 4 Disember 2011

Sholat diAkhir Zaman...

Assalamu Alaikum,




Kat sini ada sikit cerita la pasal kelebihan orang kita (umat akhir zaman) dalam menunaikan sedikit ibadah, tetapi diangkat tinggi oleh Allah SWT, Pemelihara kita yang Perkasa. Sama2 la kita amalkan dlm hidup seharian kita ni..... InsyaAllah....





Rasulullah saaw telah bersabda bermaksud: "setelah Allah SWT selesai menciptakan Jibrail as dengan bentuk yang begitu cantik, dan Allah SWT menciptakannya pula baginya 600 sayap yang panjang setiap satu sayap itu antara timur dan barat."


Setelah itu jibrail as memandang dirinya sendiri dan berkata : "Wahai Tuhanku, adakah engkau menciptakan makhluk yg lebih bagus daripadaku?"


Lalu Allah SWT berfirman yang bermaksud: "Tidak!". Kemudian Jibrail as berdiri serta SHOLAT DUA RAKAAT kerana syukur kepada Allah SWT dan tiap² rakaat lamanya 20,000 tahun. (Wow!)


Setelah selesai Jibrail as itu sholat, maka Allah SWT pun berfirman yang bermaksud: "Wahai Jibrail , kamu telah menyembah Aku dengan ibadah yang bersungguh² dan tidak ada seorangpun yang menyembah kepadaKu seperti ibadah kamu, akan tetapi di AKHIR ZAMAN nanti akan datang seorang nabi yang mulia yang paling Aku cintai , namanya 'Muhammad'. Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa; Sekiranya mereka itu mengerjakan sholat dua rakaat yang hanya sebentar sahaja tapi dalam keadaan lupa serta serba kurang , fikiran mereka melayang bermacam² dan dosa mereka pun besar juga. Maka demi kemuliaanKu dan ketinggianKu , sesungguhnya sholat mereka itu Aku lebih sukai dari solatmu itu. kerana mereka mengerjakan sholat atas perintahKu , sedangkan kamu mengerjakan sholat bukan atas perintahKu".


Kemudian Jibrail berkata: "Ya tuhanku , apakah yang Engkau hadiahkan kepada mereka sebagai imbalan ibadah mereka?"


Lalu Allah SWT berfirman yangg bermaksud: "Ya Jibrail , akan Aku memberikan syurga Ma'waa sebagai tempat tinggal"


Kemudian Jibrail as mendapat izin dari Allah SWT maka pergilah Jibrail as dengan mengembangkan sayap dan terbang , setiap kali dia menerbangkan dua sayapnya, dia boleh menempuh jarak perjalanan 3,000 tahun terbanglah malaikat Jibrail as selama 300 tahun sehingga ia merasa letih dan lemah dan akhirnya dia turun singgah berteduh di bawah bayangan sebuah pohon dan dia sujud kepada Allah SWT lalu ia berkata dlm sujud : "Ya Tuhanku apakah sudah aku menempuh jarak perjalanan setengahnya ,atau sepertiganya, atau seperempatnya?"


Kemudian Allah SWT berfirman yang bermaksud: "Wahai Jibrail, kalau kamu dapat terbang selama 3,000 tahun dan meskipun Aku memberikan kekuatan kepadamu serta kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang telah kamu lakukan , nescaya kamu tidak akan sampai kepada SEPERSEPULUH dari beberapa perpuluhan yang telah diberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan SHOLAT DUA RAKAAT yang mereka kerjakan".




Nah! Saudara2ku sekelian yang sangat dihormati, bayangkanlah betapa hebatnya anugerah Allah SWT untuk umat akhir zaman ni.. Masihkah lagi kita hendak mempersia2kannya?? Alangkah ruginya mereka yang lalai dalam mengerjakannya....

Jumaat, 28 Oktober 2011

Masihkah engkau Bernafas....?









Assalamu Alaikum,




Wahai saudara2ku yang dimuliakan,


Kedudukan IMAN dalam kehidupan kita adalah seumpama nafas yang kita hirup. Sebagaimana kita tidak kuasa hidup lama tanpa nafas, seperti itulah hendaknya kita memahami hidup dan berusaha atasnya agar iman ada di hati kita dari detik ke detik yang kita lalui. Kerananya, apabila seseorang tidak memiliki iman barang sekejap, itu sama ertinya dengan orang yang kehabisan nafas yakni MATI.


Kedudukan SHOLAT adalah seumpama air yang kita minum. Kerananya, keadaan batin orang yang tidak mendirikan sholat tidak ada bezanya dengan keadaan zahir orang yang kehausan.


Kedudukan ZAKAT adalah seumpama makanan yang kita telan. Kerananya, keadaan batin orang yang tidak menunaikan zakat tidak ada bezanya dengan keadaan zahir orang yang kelaparan.


Kedudukan PUASA adalah seumpama pakaian yang kita pakai. Kerananya, keadaan batin orang yang tidak mengerjakan puasa tidak ada bezanya dengan keadaan zahir orang yang telanjang.


Kedudukan HAJI adalah seumpama rumah yang kita duduki. Kerananya, keadaan batin orang yang tidak melakukan haji tidak ada bezanya dengan keadaan zahir orang yang tidak memiliki rumah.




Maha Suci Allah SWT..




**^^** **^^** **^^** **^^**   Saudara2ku yang dihormati dan semua yang mengunjungi blog ini, sila tinggalkan jejak kalian di sini, agar dapat aku membalas kunjungan dan berterimakasih seadanya diatas kesudian kalian bertandang di teratak hamba ini..

Ahad, 23 Oktober 2011

Contohi Rasulullah yang tidak pernah menghemburkan kata kata kesat kepada musuh






Assalamu Alaikum;

saudara-saudaraku yang dihormati, dalam posting kali ini aku kongsikan sebuah artikel yang disalin dari laman sesawang hembusan amal 4U untuk tatapan korang semua.Inti dari artikel ini adalah mengajak semua umat islam terutamanya para pemimpin kita agar mencontohi sikap dan akhlak junjungan besar kita Muhammad saaw dalam menghadapi tentangan dari musuh-musuh kita. cuba kita fikir-fikirkanlah bagaimana sikap kita terhadap musuh kita atau terhadap orang-orang yang kita benci disekitar kita. Tentunya ramai diantara kita  yang pernah atau selalu mengeluarkan kata-kata kesat dan memaki hamun mereka yang tak 'sebulu' dengan kita itu kan.. Maka ketahuilah bahawa sikap ini bertentangan dengan sikap Rasulullah saaw.



Islam melarang umatnya melabelkan dengan sesuatu yang buruk dan memaki hamun sesama Muslim.Ini kerana kerja-kerja mencarut, memaki, dan mencaci adalah kegiatan dan perbuatan syaitan. Bagi mereka yang masih tegar dengan pengucapan negatif bagi mewajarkan kenyataan berbaur fitnah, nista dan cela bersandarkan pendapat bahawa Islam tidak melarang umatnya mencarut adalah satu usaha pemesongan dan bertentangan dengan budaya Islam. Mohonlah perlindungan Allah s.w.t daripada sifat yang buruk.

Dalam Islam, kata-kata kotor, makian serta ucapan menghina merupakan satu perkara yang sangat tercela dan dilarang. Sesungguhnya segala sumber perkataan kotor atau nista itu timbul daripada watak yang rendah dan jiwa yang hina.Oleh hal yang demikian itu, ada pendapat mengatakan “Bahasa Jiwa Bangsa” dan kerana itulah Rasulullah s.a.w mengingatkan kita bahawa “Jauhilah olehmu semua kata-kata kotor kerana Allah tidak suka kepada kata-kata kotor atau yang menyebabkan timbulnya kata kotor daripada orang lain.”


Kata-kata kotor, nista, umpatan dan kejian menyebabkan manusia berkonflik, bergaduh dan seterusnya bersengketa sehingga berlakunya pembunuhan, pertumpahan darah dan lenyap sama sekali. Mungkin kita boleh jadikan teladan, bagaimana masyarakat Islam terus membenci bekas Presiden Amerika Syarikat George W. Bush apabila beliau menyifatkan Iran dan Iraq sebagai “paksi kejahatan.”
Seluruh masyarakat Islam, sama ada secara langsung atau tidak langsung mengutuk pemberian gelaran itu terhadap negara-negara Islam.


Kita mungkin teringat dengan hukuman yang pernah diberikan oleh Ayatollah Khomeini apabila Salman Rushdie mempersendakan Rasulullah s.a.w dan ayat-ayat Allah sebagai ‘surah syaitan’. Mungkin juga kita tidak lupa dengan kata-kata pedih yang pernah dikeluarkan oleh pemimpin tertentu bagi menggambarkan watak yang tidak disukainya. Dengan menggunakan kata-kata kesat, umpatan dan nista.

Rasulullah s.a.w pernah memberikan peringatan bahawa: seorang mukmin bukanlah tukang mencela, tukang melaknat orang, tukang berkata kotor dan berkata rendah. Syurga itu diharamkan bagi setiap orang yang berkata kotor untuk memasukinya.


Dalam membuat sesuatu tuduhan, berkata-kata kita seharusnya menjadikan perilaku dan tutur kata Rasulullah s.a.w sebagai contoh yang terbaik. Baginda tidak pernah mengeluarkan kata-kata kesat, walaupun berhadapan dengan musuhnya.Sebaliknya, baginda membalas dengan senyuman dan menasihati secara berhemah dan tidak menyakiti atau melukai perasaan orang lain.


Anas bin Malik r.a pernah merakamkan bahawa: “Tidak pernah Rasulullah s.a.w melakukan perbuatan keji, tidak pula kotor lidah (suka mengutuk) dan tidak pula mancaci maki. Ketika seseorang mencela baginda sebagai seorang yang kotor (berdebu) kerana banyak (sujud), baginda hanya mengatakan apa yang dia miliki.” Rasulullah s.a.w adalah seorang yang benar-benar memelihara lisannya. Sekalipun terhadap orang-orang kafir yang menentang dakwahnya. Baginda tidak mudah mengeluarkan kata-kata laknat atau menyakitkan hati.


Abu Hurairah r.a berkata bahawa ia menemui seorang lelaki yang ketagihan arak. Lalu dihadapkan lelaki itu kepada Nabi Muhammad s.a.w agar dihukum. Di antara para sahabatnya ada mengatakan: “saya memukul dengan tangan”, “saya memukul dengan kasut” dan “saya memukul dengan baju.” Ketika lelaki itu berpaling (ke arah sahabat), seorang sahabat menyatakan “semoga Allah s.w.t menghinamu!” Maka bersabdalah Rasulullah s.a.w yang bermaksud: “Janganlah kamu meminta bantuan syaitan dalam menghadapinya.”


Daripada Abu Darda r.a. katanya: “Aku memohon kepada Rasulullah s.a.w: Wahai Rasulullah, doakanlah (kecelakaan) bagi orang-orang musyrik. Rasulullah menjawab: Sesungguhnya aku diutus bukan untuk melaknat (mengutuk), tetapi aku diutuskan untuk memberi rahmat.”


Begitulah citra peribadi Rasulullah s.a.w, dengan akhlak yang luhur telah memberikan contoh kepada manusia agar selalu menghindari sebarang tindakan secara melulu dan selalu sabar dalam menghadapi setiap rintangan atau masalah.


Dalam konteks ini jelas sekali sikap berlebih-lebihan dalam beragama yang menjadi pegangan sesetengah orang bukanlah daripada ajaran Islam. Ini kerana Islam lebih mendahulukan sikap pertengahan atau kesederhanaan dalam setiap aspek kehidupan. Bukan sekadar itu sahaja, bahkan Islam mengingatkan setiap umatnya agar tidak terjerumus pada dua kesesatan, iaitu berlebih-lebihan atau bersikap lalai.


Allah berfirman yang bermaksud:
“Tunjukilah kami jalan yang lurus (iaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka dan bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.” (Al-Fatihah: 6-7)


Dalam masyarakat Islam, tidak ada tempat bagi kaum Muslimin untuk meremehkan nilai-nilai luhur yang dijunjung oleh Islam. Masyarakat Islam menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan kemanusiaan yang luhur dalam kehidupan umat manusia.


“Tahukah kamu siapa yang disebut orang bankrap itu. Para sahabat menjawab: “Orang yang tiada lagi mempunyai wang dan harta.” Rasulullah s.a.w bersabda: Orang yang bankrap adalah yang datang pada hari kiamat amalan solat, puasa dan zakat, tetapi bersamaan itu juga ia telah mencaci maki, menuduh, memakan harta tidak halal, mengalirkan darah (tanpa hak) dan memukul ini dan itu.”
Maka amalan baiknya dilimpahkan kepada orang yang berhak menerimanya (yang ia caci) dan jika amalan baiknya habis padahal belum dapat menutup kesalahannya, maka kesalahan (orang yang dicaci itu) dilimpahkan kepadanya, kemudian ia ditempatkan ke dalam neraka.


Seseorang Muslim itu perlu memelihara lisan atau lidahnya daripada mencaci maki, walaupun dengan alasan yang kuat. Lebih utama memadamkan api kemarahan itu agar tidak terjadi permusuhan yang mengheret kepada perbuatan dosa.

Daripada Ali bin Abi Talib r.a, Rasulullah bersabda yang bermaksud:
“Yang berbuat keji dan menyiarkan kekejiaan itu berada dalam keadaan sama-sama berdosa.”


Allah berfirman yang bermaksud: “Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap pencaci dan pengkeji.” (Al-Humazah: 1)


Dalam ayat ini, Allah s.w.t mengutuk perbuatan jahat iaitu menyebarkan fitnah, bercakap ataupun mengisyaratkan perkara yang jahat sama ada terhadap seorang lelaki atau perempuan dengan kata-kata ataupun secara isyarat, atau perangai, atau secara mengajuk-ajuk, ataupun sindiran atau caci maki.


Sesungguhnya Allah s.w.t itu pemalu, penutup (cela), menyukai malu dan tertutup, maka apabila salah seorang kamu mandi maka hendaklah ia ditutup.
Demikian juga firman Allah s.w.t yang bermaksud: “Serulah ke jalan Tuhanmu (Wahai Muhammad) dengan hikmat kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik. Bukanlah tergolong daripada orang mukmin yang suka mencela, mengutuk dan mengeji. Dan bukan pula mereka yang berlidah kotor.” (An-Nahl: 25)


Mohonlah perlindungan Allah s.w.t daripada sifat yang buruk.


(Sumber: YADIM)



Maha Suci Allah SWT....!


Artikel asal boleh dibaca di Hembusan Amal 4U.



c **^^** **^^** **^^** **^^**   Saudara2ku yang dihormati dan semua yang mengunjungi blog ini, sila tinggalkan jejak kalian di sini, agar dapat aku membalas kunjungan dan berterimakasih seadanya diatas kesudian kalian bertandang di teratak hamba ini..

Selasa, 2 Ogos 2011

Kekeliruan Tentang Solat Tarawih

Oleh; Dr. MAZA



Soalan: Yang dikasihi Dr Asri, menjelang Ramadan, baru-baru ini ada penceramah yang berceramah menyatakan bahawa sesiapa yang solat tarawih kurang dari dua puluh rakaat tidak sah. Beliau juga menyata Saidina Umar orang pertama mengadakan solat tarawih berjemaah, maka tidak mengapa kita mencipta ibadah baru sekalipun Nabi s.a.w tidak pernah ajar. Beliau kata juga sesiapa yang solat tarawih tapi tidak berselawat beramai-ramai seperti yang biasa dilakukan di tempat kita maka tidak ikut amalan Saidina Umar dan sesat. Soalan saya, betulkah demikian?

Khir, Shah Alam.

Jawapan Dr MAZA: Saudara, semoga kita semua menyambut kedatangan Ramadan kali ini dengan ibadah yang diterima Allah. Semoga jiwa kita semua penuh keikhlasan dan kasih-sayang sesama muslim. Malang sekali, fanatik atau taksub telah melahirkan penceramah-penceramah yang ‘terbabas’ sehingga berbicara apa sahaja yang dia suka tanpa menyemak terlebih nas-nas yang sabit. Untuk soalan saudara saya sentuh beberapa perkara berikut;

1. Sebenarnya, solat tarawih berjemaah yang pertama dilakukan oleh Rasulullah s.a.w sendiri. Sesiapa yang membaca hadis, akan menemui hal ini. Daripada Aishah r.aha:
“Sesungguhnya RasululLah s.a.w keluar pada suatu pertengahan malam. Baginda solat di masjid (Masjid Nabi). Beberapa orang mengikut solat baginda. Paginya orang ramai pun bercerita mengenainya. Maka berkumpul lebih ramai lagi (pada malam kedua), baginda pun solat, mereka solat bersama baginda. Paginya orang ramai pun bercerita. Maka bertambah ramai ahli masjid pada malam ketiga. RasululLah s.a.w keluar bersolat, mereka solat bersama baginda. Apabila malam keempat, masjid menjadi tidak muat dengan orang yang hadir. (Baginda tidak keluar) sehinggalah baginda keluar pada solat subuh. Selesai solat subuh, baginda mengadap orang ramai, baginda bersyahadah, dan bersabda amma ba’d, sesungguhnya bukan aku tidak tahu penantian kamu, tetapi aku bimbang difardukan ke atas kamu lalu kamu tidak mampu. Sehinggalah RasululLah s.a.w wafat dalam keadaan begitu (tiada jamaah tarawih di masjid)”. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Hadis ini dengan jelas menunjukkan Nabi s.a.w yang memulakan solat qiam atau disebut sebagai tarawih secara berjemaah dengan satu imam. Bukan ‘Umar r.a yang memulakannya. Namun baginda berhenti kerana bimbang ia menjadi kefarduan disebabkan simpati baginda kepada umat. Ini kerana zaman tersebut adalah zaman wahyu diturunkan atau zaman pensyariatan. Baginda tidak berhenti kerana ia salah atau tidak diizinkan, namun berhenti bimbangkan Allah fardukan kepada umat sedangkan umat ini mungkin ada yang tidak sanggup.
Maka dari hadis ini, solat tarawih berjemaah adalah sunnah yang jelas. Mereka selama tiga hari telah solat di belakang baginda. Jika tidak kerana kebimbangan itu, tentu baginda meneruskannya. Apabila baginda wafat kebimbangan itu tiada lagi. Wahyu sudah terputus. ‘Umar pun menghidupkannya kembali. Pada zaman Abu Bakr, terlalu singkat masanya, dan mungkin beliau tidak berkesempatan menguruskan hal tersebut disebabkan berbagai kesibukan seperti kes murtad dan seumpamanya, atau beliau tidak melihat keperluan untuk itu.
2. Justeru itu al-Imam al-Syatibi (meninggal 790H) dalam karyanya al-I’tisam mengulas hadis ini dengan berkata:
“Renungilah hadis ini. Ia menunjukkan kedudukan solat tarawih adalah sunat. Sesungguhnya solat baginda pada peringkat awal menjadi dalil menunjukkan kesahihan menunaikannya di masjid secara berjamaah pada bulan Ramadan. Baginda tidak keluar selepas itu adalah kerana bimbang difardukan. Tidak menunjukkan ia dilarang secara mutlak. Ini kerana zaman baginda ialah zaman wahyu dan tasyri’ (perundangan)..” (m.s 147, Beirut: Dar al-Kitab al-‘Arabi).
Adapun berhubung dengan perkataan Saidina ‘Umar yang menyebut solat tarawih pada zamannya “sebaik-baik bid’ah hal ini”, al-Imam al-Syatibi mengulas:
“Dia menamakannya bid’ah hanya disebabkan pada zahirnya setelah mana RasululLah s.a.w meninggalkannya. Sepakat pula ia tidak berlaku pada zaman Abu Bakr r.a. Bukannya bid’ah pada makna (syarak). Sesiapa yang menamakan bid’ah disebabkan hal ini (muncul semula), maka tiada perlu perbalahan dalam meletakkan nama (istilah). Justeru itu tidak boleh berdalil dengannya untuk menunjukkan keharusan membuat bid’ah” (m.s 147-148).
Maksudnya bid’ah yang disebut oleh Saidina ‘Umar adalah disudut baru muncul semula setelah Nabi s.a.w tinggalkan, maka ia dari segi bahasa boleh dinamakan bid’ah. Bukan bererti keharusan membuat bid’ah yang dilarang syarak.
3. Berdasarkan riwayat yang sahih dalam al-Muwata karya al-Imam Malik bin Anas, bilangan rakaat yang Saidina Umar perintah dilaksanakan adalah sebelas rakaat. Kata al-Saib bin Yazid:
“Umar telah memerintahkan Ubai bin Ka’ab dan Tamim al-Dari untuk menjadi imam kepada orang ramai sebanyak sebelas rakaat” (Riwayat Malik).
Maka dengan itu riwayat al-Baihaqi melalui Yazid bin Khasifah daripada al-Saib bin Yazid yang menyebut bilangan yang ‘Umar perintahkan sebanyak dua puluh rakaat adalah bercanggah dengan riwayat sebelas rakaat yang sahih tadi. Sedangkan dari segi kekuatan riwayat, riwayat sebelas rakaat itu lebih kuat, maka riwayat dua puluh dianggap shaz (ganjil) kerana menyanggahi rawi yang lebih kuat.
Justeru, riwayat dua puluh dihukum daif oleh sesetengah ahli hadis. Sebahagian pula menerima riwayat Yazid bin Khasifah dan mentakwilkan bahawa ada hari Umar memerintahkan sebelas rakaat dan ada hari pula yang diperintahkan dua puluh. Apapun, hadis al-Imam Malik tadi yang menyebut sebelas rakaat menafikan dakwaan yang menyatakan sesiapa yang solat tarawih beserta witir sebelas rakaat tidak sah. Itu adalah dakwaan yang melampau dan zalim.
4. Sebenarnya, para ulama salaf solih sendiri berbeza pendapat tentang bilangan rakaat bagi solat tarawih bersama witir. Antaranya, pendapat yang menyatakan empat puluh satu, tiga puluh sembilan, dua puluh sembilan, dua puluh tiga, tiga belas dan sebelas. Adapun dari segi riwayat amalan Nabi s.a.w, Ummul Mukminin Aishah r.aha ditanya mengenai solat Rasulullah s.a.w pada bulan Ramadan, jawab beliau:
“Rasulullah s.a.w tidak pernah melebihi sebelas rakaat samada dalam bulan Ramadan ataupun selainnya”. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Hadis ini juga menunjuk perbuatan mencela solat tarawih sebelas rakaat adalah menyanggahi sunat Nabi s.a.w. Bahkan ramai ulama hadis yang mengutamakan bilangan sebelas rakaat ini sebagai mencontohi Rasulullah s.a.w.
5. Saya bersetuju dengan pendapat bahawa tiada had rakaat yang ditetapkan oleh Nabi s.a.w. dalam hal ini. Seseorang beribadah berdasarkan kemampuannya. Nabi s.a.w tidak pernah menetapkan, bahkan memberikan keluasan dalam hal tersebut dengan menyatakan solat malam dua rakaat, dua rakaat sehingga apabila hendak masuk subuh berwitirlah. Lajnah Tetap dan Kajian Ilmiah serta Fatwa, Arab Saudi sendiri ketika mengulas hal menyebut:
“Tiada menjadi salah untuk menambah lebih dari sebelas kerana Nabi s.a.w tidak pernah menghadkannya sedikit pun. Bahkan apabila ditanya tentang solat malam baginda menyebut: “Dua rakaat, dua rakaat (secara dua rakaat setiap solat), jika seseorang kamu bimbang masuk waktu subuh, maka solatlah satu rakaat sebagai witir kepada apa yang telah dia solat sebelum” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim). Dalam hadis ini baginda tidak menghadkan sebelas atau selainnya. Ini menunjukkan ada keluasan dalam solat malam pada Bulan Ramadan atau selainnya”. (Fatawa al-Lajnah al-Daimah, 7/195, Riyadh: Riasah Idarah al-Buhuth).
6. Adapun dakwaan bahawa sesiapa yang tidak berselawat semasa solat tarawih sesat maka itu adalah dakwaan yang melampau. Apakah beliau ingin menyatakan seluruh dunia Islam yang sebahagian besarnya tidak berselawat, termasuk Masjid al-Haram dan Masjid al-Nabi itu sesat?!
Selawat beramai-ramai semasa solat tarawih itu tidak dilakukan di zaman Saidina Umar, juga khalifah al-Rasyidin yang lain. Jika pada zaman Saidina Umar dan Saidina Uthman mereka bersalawat dan menyebut nama khalifah-khalifah selepas Nabi s.a.w seperti yang dilakukan oleh sesetengah pihak di negara ini, tentulah para sahabat tidak tertanya-tanya lagi siapakah bakal mengganti kedua khalifah tersebut selepas kewafatan mereka. Tentu tiada perbincangan lagi dalam menentukan para khalifah semasa zaman sahabah. Ini menunjukkan hal ini tidak dilakukan oleh para sahabah. Mencontohi Nabi s.a.w dan para sahabah dalam ibadah adalah paling baik dan selamat.
7. Di sana ada riwayat yang sahih
“bahawa Nabi s.a.w berwitir dengan membaca Surah al-A’la, al-Kafirun dan al-Ikhlas. Baginda menyebut selepas member salam Subhana al-Malik al-Quddus sebanyak tiga kali dengan memanjang dan mengangkat suara baginda” (Riwayat al-Nasai, Abu Daud dan Ahmad).
Maka, jika kita mencontohi perbuatan tersebut, ia merupakan sunnah.


**^^** **^^** **^^** **^^**   Saudara2ku yang dihormati dan semua yang mengunjungi blog ini, sila tinggalkan jejak kalian di sini, agar dapat aku membalas kunjungan dan berterimakasih seadanya diatas kesudian kalian bertandang di teratak hamba ini..

Sabtu, 30 Julai 2011

Ramadhan Terakhir... tanpa Khilafah.

Oleh: jebbat.blogspot.com




Sya’ban sudah mula melabuhkan tirainya dengan meninggalkan seribu satu kenangan pahit kepada umat Islam yang masih berada dalam keadaan terhina dan terpecah-belah. Ramadhan 1432H mulai menyingsing dengan seribu satu harapan di hati-hati pencintanya agar di bulan yang mulia lagi penuh keberkatan ini, fajar kemenangan segera terbit bagi menghilangkan segala kedukaan yang melanda umat ini sejak sekian lama. Tubuh umat ini telah berpuluh tahun lamanya menderita kesakitan, terlantar tidak bermaya dek bermacam musibah yang menimpanya dari luar dan dalam. Dalam menahan segala kesakitan yang dialami itu, dengan izin Allah SWT, masih terdapat sisa-sisa kekuatan dalam tubuh umat ini yang tidak pernah berdiam diri dan senantiasa melawan segala penyakit yang cuba merosakkannya. Walaupun sukar kerana sedikitnya kekuatan yang dimiliki berbanding banyaknya musuh yang menyerang, namun perlawanan itu sudah mula menampakkan hasilnya. Ini kerana kekuatan luarbiasa yang dimiliki oleh tubuh ini dibantu oleh Pembuatnya Yang Maha Kuasa. Maka tubuh ini semakin hari semakin menguat dan penyakit yang dialaminya semakin hari semakin pulih manakala musuh yang menyerang pula semakin hari semakin melemah dan semakin hilang arahnya. Tubuh yang perkasa ini sudah mula bangkit dari pembaringan selama ini dan kebangkitan ini tidak pernah disangka oleh musuhnya. Ya, ia sudah mula menampakkan kekuataannya baik dari segi semangat mahupun fizikalnya. Pihak musuh, walaupun sudah mula goyah, masih tetap memberikan perlawanan yang bertubi-tubi, namun, setiap perlawanan itu hanya semakin melemahkan diri mereka sendiri. Pihak musuh sudah mula menyedari bahawa saki-baki kekuatan yang ada pada mereka sesungguhnya tidak lagi mampu bertahan dan akan hancur sepenuhya apabila gergasi yang mereka ‘kerjakan’ selama ini bangkit sepenuhnya. Mereka kini hanya menghitung hari menuju perkuburan mereka. Tahun berganti tahun dan bulan berganti bulan, kekuatan yang dimiliki oleh umat Islam sudah tidak dapat dibendung lagi. Apatah lagi di bulan Ramadhan yang penuh berkat, bulan di mana umat Islam ‘dicaj’ sepenuhnya dan yang ikhlas di antara mereka dilindungi oleh Rabbnya dari syaitan yang direjam. Inilah bulan di mana umat Islam semakin sedar bahawa mereka adalah umat yang satu dan menjalankan ibadah yang satu, puasa mereka satu, berbuka mereka satu serta tarawih (solat) mereka satu. Sesungguhnya musuh tidak akan mampu untuk memisahkan 'kesatuan’ ini. Cuma, apa yang perlu disedarkan dari umat ini agar mereka pulih sepenuhnya dari segala kesakitan ini adalah bahawa mereka seharusnya mempunyai pemimpin yang satu dan negara yang satu yakni Negara Khilafah yang dipimpin oleh seorang Khalifah!

Ahad, 17 Julai 2011

Buatlah Kerja Nabi.....!





Assalamu Alaikum,

Artikel dibawah ini khas untuk rakan-rakan seusaha.

Saudara2ku yang dihormati sekalian, kucatatkan perihal dibawah ini sekadar peringatan buat kita semua.


Kejayaan manusia adalah berada didalam ketaatan mereka untuk taat pada segala perintah Allah SWT dengan cara yang telah ditunjuk ajarkan oleh junjungan besar NaBi Muhammad saaw. Gagalnya mereka adalah apabila mereka itu melanggar perintah Allah, yakni tidak mahu mengikuti perintahnya. Perintah pertama yang diperintahkan Allah terhadap seluruh ummat Islam adalah 'buat kerja Nabi', dan perintah kedua adalah 'sholat'

Kerja Nabi adalah; 1: mengajak mereka yang tidak percaya untuk percaya kepada yang Benar, iaitu 'tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad itu adalah pesuruh Allah'. 2: mengajak mereka yang telah percaya untuk taat akan segala perintah Allah.


Pada hari ini, kita telah diperintahkan untuk buat kerja Nabi kerana kedudukan kita sebagai Naib Nabi. Nabi tidak lagi dihantar kerana Nabi Muhammad saaw adalah penutup segala para Nabi. Oleh itu segala kerja para Nabi telahpun diperturunkan atas ummat ini, yakni kita pada hari ini.

Malangnya umat pada hari ini telah tinggalkan kerja Nabi. Akibatnya Nusrah Allah SWT tidak lagi diturunkan atas umat ini, tetapi yang diperturunkan atas umat ini hanyalah bala bencana. Nabi Yunus as telah ditelan dek ikan Nun kerana mahu tinggalkan kerja baginda tetapi kemudiannya baginda bertaubat. Bilakah pula umat ini hendak bertaubat atas dosa meninggalkan kerja Nabi?

Apabila ummat ini buat kerja Nabi maka Allah SWT akan beri Iman yang kuat, doa akan dimakbulkan, segala amalan mudah diterima serta sentiasa berada didalam bantuan Allah ketika berhadapan dengan musuh. Akhirnya ummat Islam akan diangkat menjadi Penguasa atas orang2 kafir.

Apabila ummat ini meninggalkan kerja ini, maka kemurkaan Allah SWT akan diterima dengan meletakkan orang2 kafir sebagai Penguasa. Segala doa kita tidak diterima dan Islam hanya sebagai 'boneka'.

Oleh kerana itu, tiada lain jalan lagi untuk kita ummat Islam hendak mendapatkan bantuan Allah SWT melainkan kita kembali buat kerja Nabi. Modal untuk seseorang buat kerja ini adalah masa korang sekurang2nya dua setengah jam setiap hari. Syarat untuk buat kerja Nabi adalah korang seorang yang beragama Islam walaupun masih berbuat dosa. Para sahabat Nabi diperintahkan buat kerja sebagaimana Nabi buat walaupun baru saja menerima Islam. Dengan keadaan ini barulah kesukaan Allah akan kita terima.

Marilah kita semua buat kerja Nabi dan jadikan kerja ini sebagai maksud hidup korang tanpa cuti dan sampailah akhir hayat korang..



Ya Allah! Berikanlah HidayahMu kepada kami, dan kepada mereka yang belum percayakanMu untuk mengucapkan ucapan yang HAQ yakni 'laailaha illallahu, muhammadur rasulullahi'

Ya Allah! Kami mengaku bahawa kami ni orang2 yang zalim kerana meninggalkan kerja para nabiMu, oleh itu Engkau ampunilah kami dan terimalah taubat kami dan semua ummat Islam seluruh dunia.. SESUNGGUHNYA Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Pengasihani...



Maha Suci Allah SWT...!






**^^** **^^** **^^** **^^**   Saudara2ku yang dihormati dan semua yang mengunjungi blog ini, sila tinggalkan jejak kalian di sini, agar dapat aku membalas kunjungan dan berterimakasih seadanya diatas kesudian kalian bertandang di teratak hamba ini..

Selasa, 21 Jun 2011

Mensyukuri Rezeki Menambahkan Berkat.

Hasil Nukilan; Fairlady Shania 





Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:"Makanan untuk seorang mencukupi untuk dua orang dan makanan untuk dua orang mencukupi untuk empat orang dan makanan untuk empat orang mencukupi untuk lapan orang." Riwayat Bukhari dan Muslim



Huraian

i) Setiap Muslim hendaklah mempunyai sifat qanaah iaitu redha dan menerima apa yang ada tanpa banyak menuntut perkara yang bukan keperluannya.

ii) Lawan bagi sifat qanaah ialah tamak yang menjadikan seseorang itu sentiasa cemburu dan dengki dengan rezeki yang diperolehi oleh orang lain.

iii) Kekayaan yang sejati adalah kekayaan iman yang tercermin dari kesederhanaan hidupnya dan kesederhanaan itu tercermin dari sifatnya yang qanaah.

iv) Salah satu cara untuk menanamkan sifat qanaah kepada diri dan keluarga ialah dengan sentiasa mengucapkan "alhamdulillah" di atas setiap perbuatan atau perkara baik yang diterima.

v) Rezeki adalah ketentuan Allah S.W.T. Untuk menambah keberkatannya hendaklah membiasakan diri dengan sifat pemurah dan tidak bakhil untuk bersedekah kepada orang lain kerana hal ini akan memberikan ketenangan kepada diri malah akan lebih disayangi oleh masyarakat kerana sesungguhnya, harta yang kita miliki terdapat hak-hak orang lain di dalamnya yang wajib kita tunaikan.


**^^** **^^** **^^** **^^**   Saudara2ku yang dihormati dan semua yang mengunjungi blog ini, sila tinggalkan jejak kalian di sini, agar dapat aku membalas kunjungan dan berterimakasih seadanya diatas kesudian kalian bertandang di teratak hamba ini..

Ahad, 27 Mac 2011

Konsep seIzin Allah SWT..

















Dibawah ini adalah petikan tulisan aku ketika berada di sebuah forum dari Indonesia...




Salam buat semua,

Daripada tulisanku sebelumnya yakni tentang konsep 'seizin Allah' telah melahirkan salah pengertian kepada ken, djarotiodius dan rekan2 yang lainnya. Ini tidaklah menghairankan kerna kesalahfahaman ini juga sering terjadi pada umat islam sendiri yang kurang ilmunya tentang ketuhanan. Bukan pula aku mahu mengatakan aku ini orang yang berilmu, tetapi untuk memahami konsep ketuhanan ini memerlukan daya fikir yang tinggi dicampur dengan keimanan yang teguh.

Dalam tulisanku kali ini aku mahu menjuruskan hal yang nampaknya di salah mengertikan itu.

Ahad, 6 Februari 2011

Perjuangan Yang Belum Selesai...

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasihani...

Salamun alaikum,

Apa khabar kalian semua di alam maya ni? Harapanku semoga semuanya mendapat keberkatan dari Pemelihara kita.. Sudah sekian lama aku tak update blog ni, dah naik bersawang agaknya hehehee.. Hari ini barulah terniat hendak menulis kembali, itupun hanya kerana sebuah mimpi yang telah aku alami beberapa hari yang lalu, yang hingga saat ini masih segar dalam memori ini. Apakah sebenarnya mimpi tersebut? Mungkin hanya mimpi biasa saja kut..

Apa yang aku mimpikan itu sebenarnya telah membawa aku terkenang akan peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu, yang mana ketika itu aku sedang aktif dalam sebuah forum dari negara jiran kita, Indonesia. Bukan forum biasa, tetapi ianya sebuah forum milik seorang pemurtad (keluar dari Islam), tak cukup dengan kemurtadannya, dia cuba pula memurtadkan orang lain pulak! Bak kata ulamak, sudah lah sesat, teringin pula menyesatkan orang lain. Maka hukumnya seksaan api neraka dengan dua kali lipat lah yang pasti diterimanya!! Na uzubillah!!!

Maka dari situ aku telah kenal beberapa forumer yang setiap seorangnya punya latar belakang dan agama yang berbeza, kristian, budha, hindu, juga yang tidak mengaku beragama. Namun kebanyakannya tidaklah pernah bertemu mata, biasalah kenalan alam maya, sekadar berbual di laman sembang saja. Hanya 2 orang saja yang aku pernah bertemu, seorang di Jakarta dan seorang lagi di Pulau Pinang. Dia yang pernah sekali aku bertemu di Jakarta inilah yang telah aku mimpikan beberapa malam yang lalu...

Pertemuan di alam mimpi ini, telah membikin aku teringat kembali berbualanku dengannya di sebuah laman sembang. Sebenarnya memori ini membuatkan jiwaku begitu tidak selesa. Terasa satu perasaan bersalah yang teramat sangat. Terasa ringan langkah kaki ini untuk mencipta suatu pertemuan baru dan terkini. Terasa ingin aku menyelesaikan suatu tugasan yang belum selesai terhadapnya... Namun apakan daya aku, semuanya sudah berlalu. Apa yang sebenarnya terjadi diwaktu itu, aku terasa aku telah tewas. Tewas kerana aku belum cukup kuat untuk menghadapinya. Makanya aku berundur diri dari arena perjuangan yang sedang aku hadapi. Aku berundur kerana aku mulai sedar bahawa diriku tidak sepatutnya masuk ke dalam medan lawan, selagi medanku sendiri masih belum kukuh!

Emm.. Aku fikir cukuplah setakat ini dahulu aku membebel, tidak ada gunanya aku menyesali hal yang sudah terjadi, adalah lebih afdal kiranya itu aku jadikan sempadan. Namun teringin rasanya aku selitkan disini perbualan tersebut, antara aku dan dia. Bukan untuk hiasan, tetapi untuk renungan kita bersama... Dibawah ini adalah bualan tersebut, yang telah aku edit dari bentuk asalnya...






chibodooh:aaaasalammmualaaaiiiikummm pak hajiiiiii !

Lampu_merah:
Hi chidh, mengapa chidh? mengapa bila aku berdiskusi denganmu asyik di kunci dan di delete?

Lampu_merah:urusanku denganmu belum habis, 2 topik di kunci... 3 postingku di delete...... !!!

chibodooh:hehehehehhehe............makanya kalau kasi komentar yg sopan kayak gue dongggg.............tuing :wink:

Lampu_merah:aku ngak sopankah? aku fikir aku cukup sopan, cuma agak ganas sikit. betulkan? tapi yang jelasnya, tulisanku itu bisa memutuskan urat lehermu dan menyeremkan orang-orang yang menentang aku. betulkan?

Lampu_merah:chidh, aku sebenarnya sayang sama kamu. Aku juga kasihan sama kamu. Kamu janganlah caci maki Nabi Muhammad dan jangan main-main sama Tuhan kita. Aku sedih kalo kamu nanti di sana kena azab yang sangat pedih!

chibodooh:hehehehhehe...................jangan bilang ke gue dong, cukup kasi tau teman2 lo yg muslim jangan suka mengolok-olok agama orang lain juga..............kalau tak ingin di jewer ia jangan ngejewer orang lain..................itu udah hukum karma,

Lampu_merah:betul katamu chidh. aku setuju.

Lampu_merah:chidh, kamu jangan ambil hati sama tulisan2ku yang 'ganas' itu. Aku cuma mau menguji kesabaran kamu. Aku sebenarnya tidaklah 'seganas' yang kamu sangkakan. Aku mau jadi orang yang baik-baik, lemah lembut, pema'af dan bertanggung jawab dalam semua perkara. Aku mau jadi kawan kamu dan berharap kamu mau jadi kawan aku..

Lampu_merah:Kita manusia hendaklah saling memahami dan berkasih sayang.

chibodooh:hehehehhehe..........................,kerdil sekali cara berpikir kamu, emangnya kalau ngak sepaham ama kita dianggap musuh gituuuuu................, persis cara berpikir muslim kebanyakan.


chibodooh:bukan hanya sesama manusia saja kita saling memahami dan saling berkasih sayang TETAPI sesama mahluk ciptaan Tuhan juga harus kita saling menghormati supaya dunia ini ada keseimbangan atau keselarasan gittttuuuuu............Itu yg diajarkan ajaran gueee............jadi tak sebatas pada manusia..............tetapi mencakup seluruh ciptaan Hyang widhi wasa.

Lampu_merah:ya. aku setuju lagi kata-katamu itu. Aku mau nanya, kamu mahir ya dengan kitabmu?

Lampu_merah:Marilah kita sama-sama bersaksi bhw TIADA TUHAN YANG KITA SEMBAH MELAINKAN ALLAH. Dialah yang menghidupkan kita dan mematikan kita. Dialah juga yang akan menghidupkan kita kembali di alam AKHIRAT YANG KEKAL ABADI.
Dan bersaksilah juga kita bhw MUHAMMAD ITU ADALAH UTUSAN ALLAH. Dia di utus untuk sekelian umat manusia hingga ke akhir zaman. Patuhlah kita kepada perintah Allah swt. dan tinggalkan lah segala laranganNya. Janganlah kita menuruti kemahuan nafsu dan jalan syaitan yang hanya akan menjerumuskan kita ke lembah yang hina. Jika kamu berlaku baik terhadap sesama manusia, nanti Allah akan berlaku baik juga terhadap dirimu.

chibodooh:eeaat ntar dulu gue kagak boleh berbohong yg bener saja gue kagak kenal nabi muhamad masa disuruh bersaksi.

chibodooh:gimana lo bisa kembali ke akhirat yg kekal abadi ..............yg ada machh lo tersiksa dilubang kuburrr yg gelap menunggu hari kiamat..........,kacihan tuchhh yg mati tersiksa di alam kubur menanti kapan terjadinya hari kiamat............termasuk nabi muhamad masih tersiksa di alam kubur.

Lampu_merah:jangan berkata begitu dong. AKU MARAH. Nanti aku cari topiknya yang ini dan kita diskusi lagi, tapi baru aja kita bermula, nantinya di kunci dan di delete.. mengapa sih? aku tidak faham..

chibodooh:hehehehehhe..................,


chibodooh:enak aja lo gue disuruh bersaksi.............knal kagak ama itu nabi muhamad.

chibodooh:hehehhehe.............udah itu nasehat hanya pantas untuk kaum muslim yg sukan bikin rusuh (teroris).

Lampu_merah:aku mau kasi kenal ama kamu rasulullah, nabi akhir zaman... agar nantinya kamu tidak salahkan aku bila kamu terhukum di sana nanti...
anjuran kamu supaya aku memberikan nasihat pada teroris itu aku terima dengan baik. akan aku usahakan... kamu jangan bimbang, nanti mereka akan sedar kesalahan mereka..

Lampu_merah:Allah swt. akan membalas 'kepatuhan' kamu dengan apa-apa saja yang kamu suka, kesejahteraan, ketenangan, kegembiraan dan keindahan. Dan kalau kamu beramal dengan ikhlas dan redho, kamu akan dapat melihat wajah Allah, inilah Kemuncak kenikmatan yang di idam-idamkan seluruh manusia.

chibodooh:hehehhehehe.................islam yg percaya nabi muhamad dan kitab suci quran saja banyak hidupnya yg sengsara,tidak tenang,menderita dan bodoh-bodoh.........banyak hidup digaris dibawah kemiskinan...............ketahuan bohongnya itu ajaran quran.

Lampu_merah:bukan semua begitu. Ada juga yang hidupnya mewah dan sering menghulurkan bantuannya pada mereka yang dalam kesusahan. Janganlah kamu pandang yang negatif saja, lihat juga yang positifnya.

Lampu_merah:Janganlah kamu terpedaya dengan tipudaya syaitan. Dia adalah musuhmu yang nyata. Jauhilah neraka, api yang bernyala-nyala.... Bukanlah Tuhan itu mau mengazab atau menyiksa manusia, tetapi neraka itu adalah sebagai peringatan bagi kamu agar kamu sentiasa menjauhkan diri darinya.

chibodooh:hehehehehhe..............orang setannya lo...............makanya gue ngak mau diperdaya ama lo yg muslim................yg suka jadi setan merayu-rayu orang dan umat lain supaya percaya ama nabi muhamad dan ajarannya............jadi gue kudu harus hati2 ama ajaran yg menyesatkan ini.

Lampu_merah:hari ini aku tidak akan marah sama kamu chidh. Kepala aku udah sakit ni, rasanya mau demam... aku nulis ini pun sikit-sikit saja... aku mau rehat panjang sehabis aku nulis ni....

Lampu_merah:chidh, kamu akan mati, entah esok entah lusa, maupun 10 tahun lagi, pasti akan mati.

chibodooh:hehehhehehe...................knapa harus takut mati ?

Lampu_merah:ya chidh, kenapa harus takut. marilah kita menghadapinya dengan tenang, Tuhan berserta kita...

Lampu_merah:Apakah persiapan yang kamu ada untuk menghadapinya? Kubur adalah persinggahan pertama kamu dalam menuju perjalanan ke akhirat. Kamu akan di tanya tentang IMAN kamu. Jika kamu selamat di sini maka kamu akan selamat dalam perjalanan seterusnya. Tetapi jika kamu gagal di sini, kamu akan sengsara entah berapa lamanya... na'uzubillah. Ingatlah, kubur akan menghimpit kamu sehingga tulang rusukmu berceragah. umpama kamu menyilangkan jari-jari tanganmu. tetapi jika kamu beriman, maka kubur akan memberikan keluasan kepada kamu dan kamu akan menerima bau haruman dari syurga..

chibodooh:sungguh sesat ajaran satu ini..................berusaha menakut-nakuti manusia................gue kagak percaya dengan hayalan lo yg keji ini..................tuhan gue maha BIJAKSANA dan ADIL..........kepada semua manusia dan mahluk ciptaannya.

Lampu_merah:sekali lagi aku mau mengajak kamu percaya chidh. Janganlah kamu berani bermain api.. Selamatkanlah dirimu dari seksaan yang keras itu.. Ayuh chidh.... percayailah sama aku..

Lampu_merah:Percayalah padaku chidh, aku menulis ini sebagai seorang manusia yang ingin menyelamatkan seorang manusia lainnya dari bakaran api neraka. Aku sebagai seorang sahabat berkata kepadamu, hindarilah murka Allah yang tertimpa atasmu...! Marilah kita sama-sama tunduk pada Allah swt. Takutilah Allah! Takutilah Allah! Takutilah Allah! Marilah kita sama-sama mendapatkan kasih sayangNya...

chibodooh:hehehehehhe..................selamatkan saja dirimu saja..............jangan sok bisa menyelamatkan orang lain , paham ? kamu saja tidak bisa menolong dan menyelamatkan dirimu sendiri apalagi orang lain, sungguh2 kamu pembual besarrr.

Lampu_merah:aku bukan pembual besar chidh. Percaya sama aku. Aku hanya mau selamatkan kamu dari kemurkaan Allah swt. Jika kamu tidak mau ikut, nanti aku kecewa... aku sedih....

chibodooh:OM SHANTI SHANTI............damai dihati damai didunia dan damai selalu.................heheheh hidup bebas dari rasa takut..............kalau hati sudah dalam keadaan shanti/damai/tenang.
HIDUP MANUSIA DITENTUKAN OLEH PERBUATANNYA (KARMANYA) BUKAN AGAMANYA............atau TUHANNYA ................HANYA DIRIMU SENDIRILAH YG BISA MENYELAMTKAN DIRIMU SENDIRIII jadi bukan orang lain ..............bukan begitu sdr sayful_merah.

chibodoh:JADI JANGAN TAKUT AMA HYANG WIDIHI/TUHAN TAPI TAKUTLAH PADA KARMA MU SENDIRI...........(PERBUATAN SENDIRI)..........percayalah tuhan atau Hyang Widhi adalah YANG MAHA ADIL tak pernah pilih2 manusia.............walaupun darimana asalnya walaupun apa agamanya dsb.

Lampu_merah:Lagi kuat sakit kepala aku ni.... aku permisi dulu ya..nanti bila aku udah sembuh, aku datang lagi melihat-lihat dirimu.aku berharap kamu terus dalam kegembiraan di dunia yang sementara ini.. kalau kamu dalam kesusahan, mohonlah pada Allah swt. kerna hanya Dialah Tuhan yang bisa melenyapkan kesusahanmu itu..

Jumaat, 31 Disember 2010

Ingin Mencari Redho Allah SWT?

Salamun Alaikum,

Pengisian blog aku pada hari ini masih lagi dalam batas memori masa lampau. Aku teringat seorang lagi penghuni forum 'iblis', begitulah gelarku terhadap forum tersebut, yang selalu mengajukan berbagai pertanyaan yang ada kalanya mencabar kesabaranku. Namun buat mereka yang bertanya dengan jujur inginkan jawapan, maka aku menjawab dengan sebaik mungkin, tetapi buat mereka yang bertanya hanya sekadar untuk menguji, mengejek, mencerca, maka lainlah pula jawapanku heheheee..





Lampu merah:

Kebajikan yang di kerjakan dengan mengharapkan nama baik di lidah manusia dan mendapat pangkat darjat tinggi di mata manusia adalah Tidak berguna semua itu di sisi Allah swt.

Berbuat kebajikan dengan mengharapkan balasan dari Allah, itulah pengharapan yang lebih baik lagi. Dan kalau kamu mengetahui, redho Allah itulah yang menjadi idaman setiap muslim....



EyangLawu:

OM SAIFUL TANYA DONG!APA SIH YANG DIMAKSUD DENGAN REDHO ALLAH YANG MENJADI IDAMAN SETIAP MUSLIM ITU?

SOALNYA KALAU TIDAK SALAH REDHO ITU ARTINYA IKHLAS ATAU RELA.KALAU ORANG ISLAM SELALU MENGHARAPKAN REDHO ALLAH BERARTI ALLAH SEBENARNYA TIDAK PERNAH REDHO SAMA ORANG ISLAM, SEHINGGA HARUS SELALU DIHARAPKAN REDHONYA. APA BENAR PENGERTIAN SAYA?



Lampu merah:

Redho maksudnya Suka. Allah swt. meredhoi kamu bermaksud Allah menyukai kamu. Kesukaan Allah swt. tidak sama dengan kesukaan manusia. Apabila Allah sudah menyukai kamu maka setiap langkah dan gerak lakumu adalah dalam pimpinan Allah, maksudnya kamu sentiasa di dalam pemeliharaan Allah dari dosa besar, menjadi bijaksana dalam merenung permasaalahan dunia dan akhirat dan sentiasa lidah dan daya fikirmu menyebut asma Allah dan mengingati Allah di mana saja kamu berada. Segala kesusahan kamu pasti ada bantuan Allah. Segala kesenangan yang kamu miliki akan ada pemeliharaan dari Allah agar kamu tidak jadi lalai dari mengingatiNya.

Keredhoan Allah ini hanya bisa di berikan Allah bila seseorang itu ada pengharapan yang tinggi untuk mendapatkannya. Dia terlebih dahulu hendaklah redho akan Allah dalam segala ujian yang datang dari Allah baik yang berupa kebaikan atau keburukan. Ia hanya berhasil dengan 'berikhlas' dalam segala amalannya.

Amalan yang tidak ikhlas yakni yang dia kerjakan semata-mata mengharapkan balasan dari manusia adalah satu kesalahan dan akan mendapat murka Allah swt. Tiada yang berhak memberikan balasan melainkan Allah. Hanya Dialah pemilik segala sesuatu dan Dia adalah Maha Kaya. Hanya padaNyalah tempat meminta. Seseorang yang beramal kebajikan semata-mata mengharapkan balasan dari manusia akan merasa kecewa bila segala yang dia usahakan itu tidak dapat tindak balas positif dari manusia. Bila manusia sudah tidak menghargai lagi segala usaha baiknya itu akhirnya dia akan berhenti dari mengerjakan amal baik tersebut. Sebaliknya dia menjadi sombong pula bila usahanya itu mendapat sanjungan orang. Pangkat dan darjat menjadikan dia lupa diri.

Seseorang yang beramal kebajikan semata-mata mengharapkan balasan dari Tuhannya tidaklah begitu sikapnya. Mengharapkan balasan dari manusia lain adalah satu kebodohan baginya. Mata benda dan penghormatan dari manusia lain tidak ada nilai baginya berbanding apa yang akan di dapatkan dari janji-janji Allah swt. Mata benda dan penghormatan dari manusia bersifat sementara sedangkan kurniaan dari Allah bersifat kekal abadi. Tetapi kadang kala dia juga berbangga dengan amal kebajikannya itu dan merasakan dirinya yang terbaik dari kalangan hamba Allah yang lain. Dan dia juga merasa kecewa bila orang lain tidak beramal kebajikan seumpama dia.

Pengharapan yang lebih tinggi adalah dia tidak mengharapkan balasan dari janji-janji Allah (apatah lagi pengharapan dari manusia) tetapi dia hanya maukan 'keredhoan Allah' terhadap dirinya. Segalanya menjadi tidak bernilai bagi dirinya melainkan redho Allah semata-mata. Orang yang seperti ini tidak takut dan gentar atas apa-apa yang menimpa dirinya. Dia tidak merasa kecewa kalau amal kebajikannya tidak di hargai orang dan tidak pula berbangga diri kalau ada orang yang memuji-muji kebaikannya. Dan yang terpenting dia beristiqamah dalam mengerjakan kebajikan itu sampai saat matinya...

Sama saja baginya suka dan duka. Tidak merasa gembira bila di puji dan di sanjung. Tidak merasa sedih bila di keji. Tidak akan marah bila dirnya di hina. Tidak menaruh rasa dendam bila dirinya di sakiti. Membalas dengan kebaikan terhadap kejahatan yang menimpa dirinya. Sangat gemar mengerjakan ibadah. Sangat benci melakukan kejahatan. Berkasih sayang sesama umat manusia. Ringan tangan dalam memberikan sedekah. Manis mulut ketika bicara dan menjauhkan dirinya dari segala yang di haramkan Allah atas dirinya. Inilah orangnya yang nanti akan beroleh redho Allah dalam kehidupanya di dunia dan di akhirat.

Menjawab pertanyaan anda apakah Allah swt. tidak pernah redho sama orang Islam sehingga harus selalu mengharapkan redhoNya, jawabannya, marilah kita tinjau masyarakat Islam hari ini, apakah menepati sifat-sifat yang telah aku tuliskan di atas? Aku tidak melihat adanya orang-orang yang seperti itu, kecuali sangat sedikit bilangannya... Tulisanku ini juga untuk saudara muslimku.......




EyangLawu:

PERTANYAAN YANG KEDUA, BAGAIMANA KEADAAN ORANG YANG TIDAK PERNAH DIREDHOI ALLAH DALAM KEHIDUPANNYA DI DUNIA?

APAKAH MEREKA AKAN SELALU SAKIT-SAKITAN, ATAU MISKIN, ATAU BODOH ATAU BAHKAN SEBALIKNYA, KAYA RAYA, BAHAGIA DAN PINTAR?

TERUS BAGAIMANA CIRI-CIRI ORANG YANG SUDAH DIREDHOI ALLAH DALAM KEHIDUPANNYA DI DUNIA?

APAKAH DIA JADI GEMUK ATAU KURUS, PINTAR ATAU BODOH, SABAR ATAU PEMARAH, KAYA ATAU MISKIN?





Lampu merah:

Keredhoan Allah bukan di nilai dalam mata benda dunia, asbab musabab alam ini, kaya miskin, hina mulia di mata manusia, sihat dan sakitnya. bijak dan bodohnya. Keredhoan Allah di nilai dari hati dan jiwanya. Suci hatinya dari syirik terhadap Allah swt. Jujur dalam pergaulannya sesama manusia. Sedia menundukkan hawa nafsunya. Dan tidak mudah terpedaya dengan pujuk rayu syaitan. Apabila dia sakit, hidupnya menjadi miskin, dia masih juga bersyukur ke hadrat Allah swt kerna dia mengerti bahawa itu semua adalah ujian dari Allah. Dia bersabar menghadapi segalanya. Kerna itu dia tidak merasa resah gelisah sebaliknya dia menghadapinya dengan tenang. Inilah sifat orang yang ada pada dirinya keredhoan Allah.

Sebaliknya orang yang masih awam yakni belum ada redho Allah pada dirinya, merasakan hidup ini sukar apabila miskin dan sakit. Merasa tidak adil apabila di hina atau bila kebodohan menimpa dirinya. Dia sentiasa resah gelisah dan tiada merasa tenang meskipun hidup dalam kemewahan. Orang yang di redhoi Allah apabila dia kaya, harta kekayaannya itu memberinya peluang lebih besar lagi buat memberikan sedekah kepada yang memerlukan. Sebaliknya orang awam, biasanya jadi kedekut dan sering bimbang harta kekayaannya di rampas orang. Hidupnya dalam ketakutan...

Wallahu a'lam. (Allah lebih mengetahui..)





EyangLawu:

EYANG HARAP JAWABANNYA TIDAK MENCERITAKAN KEHIDUPAN DONGENG AKHIRAT, TENTANG SURGA DAN NERAKA. SAYA HANYA TERTARIK PADA KENYATAAN KEHIDUPAN ORANG-ORANG YANG DIREDHOI DAN TIDAK DIREDHOI OLEH ALLAHNYA OM SAIFUL ITU DI DUNIA.





Lampu merah:

Hehehe... Eyang, kamu ini kayanya di serang fobia hikayat dongeng sang kancil dengan sang belang apa? Jangan begitu ya Eyang, kamu harus percaya di sebalik dunia yang nyata ini ada dunia yang lain yang lebih panjang dan kekal abadi. Dunia ini hanyalah sementara kemudian kamu akan mati. Mati itu adalah kiamat buat dirimu. Lalu kamu akan di hadapkan di mahkamah ilahi buat menghitung amal hidupmu di dunia. Di sini kamu dan sekelian umat manusia akan di adili dengan sepenuh keadilan. Siapa hakimnya, menurut kristian ialah Yesus dan menurut islam adalah Allah sendiri...

Aku tidak bermaksud mau memaksakan kepercayaanku ini tentang alam yang lain, tetapi aku hanya mengajak kamu berfikir lagi dan lagi. Kita hidup di sini hanyalah seketika, cukup masanya kita akan mati... Apa ada di sebalik kematian itu?

Fikirlah Eyang....





EyangLawu:

"BELAJAR DARI MEMBACA BUKU-BUKU, HANYA MENGHASILKAN PENGETAHUAN YANG DANGKAL.BELAJAR DARI PENGALAMAN HIDUP MENGHASILKAN KEBIJAKSANAAN"





Lampu merah:

Kamu benar Eyang dan diskusi ini adalah pengalaman yang hidup buat kita.... semoga menghasikan kebijaksanaan..



Sekian dan salam buat kamu.

Selasa, 28 Disember 2010

Takdir dan Jin


Salam,





Ken menulis; saudara Saiiful, menurut ajaran islam, apakah jin itu baik ? kenapa
Allah menciptakan jin ?


Apakah jin itu baik?

sdr. ken, jin itu seperti juga manusia, ia hidup bermasyarakat, ada yang baik ada yang jahat, berkeluarga dan menganut berbagai agama. Ia makan dan minum, berihat dan berkerja. dari segi ini, ia persis seperti manusia tetapi dari segi akalnya ia kurang kerna Allah tidak mengutuskan nabi2 dari kalangan mereka. Mereka sering dijadikan 'kadam' dalam upacara perubatan atau perbomohan. Dijadikan pembantu dalam melaksanakan ilmu sihir.
Begitulah rupa perhubungan mereka sama manusia. mereka tidak hebat, cuma kita saja tidak dapat melihat mereka sedangkan mereka dapat melihat kita. Ada 2 sebab mengapa kita tidak dapat melihat mereka;

1) kerna jisim jin itu halus.

2) kerna lemahnya mata manusia.


kenapa Allah menciptakan jin?

Seperti juga Allah menciptakan manusia atas maksud agar semuanya tunduk patuh kehadrat Allah s.w.t. Juga jin ini sebagai ujian bagi manusia. Adanya jin sebagai pembantu manusia dalam mengsihirkan orang, ini salah satu ujian terhadap manusia tersebut. Kalau hendak dikisahkan perhubungan manusia dengan jin, baik hubungan jahat atau baik, terlalu banyak dan aku menyangka tentu kamu pernah mendengarkannya.

Ramai orang yang terkeliru antar jin dan syetan/iblis. Izinkan aku masukan sedikit penjelasan tentang ini. tetapi aku bukanlah tahu banyak tentang ini. Mungkin ada versi lain dari rekan2 lain. disini aku hanya menuliskan apa yang telah aku ketahui.

Di dalam Islam tidak banyak yang di ceritakan tentang jin ini. Di dalam al Qur'an ada satu surah dinamakan surah jin yang menceritakan ada segolongan jin yang menerima ajaran Islam.
Perkataan 'jin' berasal dari kata dasar bhs. Arab 'jinn' yang bererti 'tertutup'. termasuk dalam katogeri ini ialah malaikat dan syetan kerana kesemuanya tidak dapat di lihat dengan mata kasar.

Jin telah diciptakan dari bunga api (hujung nyala api).Syetan diciptakan pula dari api. Malaikat pula diciptakan dari cahaya.dan manusia hanya dari tanah.

Ketika Allah perintahkan malaikat sujud pada Adam, 'Azazil' enggan dan dia derhaka lalu digelar syetan. Azazil (apa yg kristen panggil, udah lupa..) di sini yang sering dikatakan adalah 'malaikat' pada asalnya, sebenarnya merujuk amalannya yang sangat hebat mengalahkan para malaikat lainnya.Perkataan 'syetan' dalam bhs. Arab merujuk kepada sesuatu yang sombong dan tersingkir.Dalam peristiwa ini jin tidak disebutkan.


Sekian. moga Tuhan memberkati


rujukan:kitab Munjid 1956Liku2 iblis menipu manusia 1992 karangan Dr. Amran KasiminBersama jin: satu upacara perubatan melayu tradisional. 1987 Mohd. Fadzil Abd. Rafar. Menurun: satu kajian kes di Air Keroh, Melaka. Balakhrisnan. An Analysis of the Nine Emperor Gods Spirit Medium Cult in Malaysia. Cheu Hock Tong.


Salam,


5 ) Kalau aku katakan, 'untung baik' dan 'untung jahat' itu ada dalam ketentuan
Allah, rezeki telah di tentukan dan 'kematian' sudah di tetapkan. Anda percaya ?


Aku mengatakan 'untung baik dan untung jahat' itu dalam ketetapan Allah tidaklah bermakna yang manusia itu hanya menyerah nasibnya pada takdir itu. Dan ini bukanlah alasannya bagi aku untuk bermalas-malasan.


Sebenarnya manusia tiada berkuasa untuk menentang Kekuasaan dan Kehendak Allah, malah kita terpaksa menerima tanpa ada pilihan, samaada yang baik atau pun yang buruk! Tetapi Allah itu bersifat Maha Adil, Amat Bijaksana dan Pengasih serta Penyayang. Tiap2 sesuatu yang ditakdirkan atas hambaNya pasti ada hikmat dan sebab yang terselindung.

Allah telah beri kita akal untuk berfikir dan kuasa tenaga untuk berusaha. Kita fikir sesuatu yang baik dan kita berusaha kearah itu. Setelah kita berusaha sedaya mungkin, keputusannya tetap ditangan Allah. Tidak semua usaha yang kita kerjakan mencapai matlamatnya. Ada di antara manusia usahanya sedikit tetapi hasilnya lumayan. dan ada pula manusia yang usahanya banyak tetapi hasilnya sedikit.

Ketahuilah bahawa,jika semua umat manusia berkumpul untuk memberimu suatu manafa'at (kebaikan), nescaya mereka tidak akan mampu memberikan manafa'at itu, melainkan dengan sesuatu yang telah ditakdirkan Allah. Begitu pula, jika mereka berkumpul pula untuk menentukan sesuaatu mudarat (kecelakaan) untukmu, nescaya mereka tidak akan mampu menentukannya, melainkan dengan sesuatu yang telah ditentukan Allah ke atasmu.
Al Qur'an s. Yunus: 107;

Jika Tuhan menimpakan sesuatu bahaya keatasmu, maka tidak seorang pun yang dapat menghalangnya melainkan Allah semata-mata. Dan jika Tuhan menghendaki sesuatu kebaikan untukmu, maka tidak ada seorang pun dapat menahan kurnia Tuhan itu. Dia memberikan kurniaNya kepada sesiapa yang dikehendakiNya.

Tidak ada manusia pun yang mau kecelakaan menimpa dirinya, tetapi bagaimana pun dia mau menghindarinya, kalau kecelakaan itu mau datang, kamu tidak bisa lari darinya...

Aku kira aku sudah cukup berhati2 menjaga h/phoneku. ku simpan ia disaku lagi ada tali yang mengikat melilit tengkokku. sekali aku terlupa simpan, hilanglah segalanya.

Seorang rakanku selalu memperhatikan kesihatannya. Setiap kali sakit dia segera makan ubat untuk menyembuhkannya. suatu hari dia tersalah ambil ubat, sakitnya jadi semakin buruk.
Seorang yang membawa mobil dan ternyata dia jaguh dijalanraya, suatu hari sebuah lori menambrak belakang mobilnya..

Tidak dapat dielakkan.

Suatu ketika aku bersama rakan mau pergi makan 'udang galah' di sebuah restoran, sebelumnya aku telpon dulu. dan mereka kata sudah tersedia udangnya. Bila kami sampai, tuan restoran mengatakan udang yang tadinya sudah tersedia habis disambar kucing......

Percayalah, disebalik usaha kita itu, ada kuasa yang dengan mudah saja mengagalkan usaha kita itu.. Itulah Kuasa Allah Yaang Maha Perkasa.

Pergilah kamu kemana saja, di bahagian dunia ini, Jika kamu di takdirkan matinya di Jawa Timur, kamu pasti akan ke Jawa Timur untuk menemui mautmu.........


Sekian. moga Tuhan memberkati.


Penyelamat Umat Itu hampir tiba....!

Selasa, 14 Disember 2010

Lemparkanlah Tongkatmu.....!

14Jun 2009


Lemparkanlah Tongkatmu, Ya Musa!


Salam Alaikum,


Dengan Nama Allah SWT...

Hanya kurang dari sebulan umat Islam Seluruh dunia akan berkumpul diKuarters KLIA Nilai. Apakah maksud dan tujuan dari perkumpulan ini? Saudara2ku sekelian kita berhimpun disana tidak lain dan tidak bukan hanyalah dengan niat hendak menegakkan Kalimah Allah SWT diseluruh mukabumi ini, insyaAllah..

Namun sebelum semuanya itu bakal kita capai, apa yang sangat penting kita perbuat adalah sebagaimana perintah Allah SWT kepada Musa as. Sebagaimana yang telah kita semua ketahui, pekerjaan Musa as di Madyan adalah sebagai penternak kambing. Oleh kerana pengalamannya yang lama dalam bidang menternak ini, maka tentulah dia termasuk dalam golongan yang pakar dalam menguruskannya. Dan kita semua tahu bahawa peralatan yang utama dalam bidang perternakan dimasa lalui itu adalah TONGKAT.


Dengan tongkatnya itu, Musa as menangani dan mengatur haiwan ternaknya. Kerana itu, tongkat adalah sesuatu yang sangat diperlukan dalam mengurusi pekerjaannya. Dapatlah kita bayangkan betapa pentingnya erti tongkat tersebut buat Musa as. Bahkan, boleh dikatakan bahawa hampir tidak mungkin Musa as hidup tanpa tongkat tersebut.


Barangkali Allah SWT menghendaki kita faham bahawa tongkat Nabi Musa as adalah suatu simbol bagi suatu ikatan tugas yang selalu relevan dengan kekinian. Kerana itulah, ketika kita menyedari tugas kita yang tertentu, maka alat terpentingnya atau tugas itu sendiri adalah se-olah2 seperti tongkat di sisi Musa as.


Kita juga pasti sedar bahawa kita terikat dengan pekerjaan2 kita sedemikian rupa sehingga seakan2 hampir tidak mungkin bagi kita untuk keluar dari ikatan2 tersebut agar dapat masuk ke dalam segolongan umat yang dikehendaki Allah SWT. Mereka tinggalkan sementara pekerjaan2 dunia mereka lalu membentuk rombongan2 dakwah agar mereka dapat menunaikan kehendak Allah untuk menyeru manusia kepada apa saja yang disukaiNya.


Adalah Allah SWT berfirman, "Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS 3:104)


Sebenarnya hal itu mudah dan sederhana saja. Masalah yang timbul adalah kerana kita tidak tahu caranya. Dalam kaitannya dengan kesibukan kita hari ini, sudah barang tentu tongkat Musa as adalah satu pelajaran yang sangat2 berharga. Iktibar tersebut begitu sederhana, sehingga sudah selayaknya kita (para da'i) mahu memahami maksud yang dikandungnya agar kita dapat membentuk rombongan2 dakwah tersebut. Mari kita lihat bagaimana Allah SWT mengarahkan nabi Musa as dan kemudian terus mentarbiyahkannya.


Allah SWT berfirman, "Hai Musa, sesungguhnya Akulah Allah, yang maha perkasa lagi maha bijaksana, dan lemparkanlah tongkatmu." Maka tatkala Musa melihat (tongkat yang dilemparkannya tersebut) bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. "Hai Musa, janganlah kamu takut. Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul, tidak takut di hadapan-Ku." (QS 27:9-10)


Demikianlah Allah SWT memberi khabar kepada kita dengan kisah yang penuh hikmah didalamnya. DingatkanNya Musa as untuk tidak takut kepada selainNya hingga dia kembali memegang dan mengambil tongkatnya. Dan diingatkanNya pula kita dengan kisah ini agar kita tidak takut kehilangan alat2 bantu tugas kita. Sebenarnya Allah hendak menjelaskan bahawa Dia Maha Berkuasa Atas Segala Sesuatu.


Ketika Allah SWT menyuruh Musa as melemparkan tongkatnya, Allah SWT berkehendak agar Musa as memiliki keyakinan yang benar bahawa tongkat tersebut ada dalam genggaman Allah SWT. Tongkat (atau alat penting apapun bagi tugas kita) tidak pernah dapat memberikan manafaat sedikitpun tanpa seizin Allah. Bahkan, dengan melemparkan tongkat tersebut, kita akan dapat melihat mudharat yang mungkin terkandung di dalamnya.


Dan ketika kita sedar bahawa bahasa Allah SWT begitu indah dan agung, maka tongkat nabi Musa as itu adalah sebagai simbol agar kita (atau siapapun yang beriman kepada Allah) dapat memiliki yakin yang benar. “Dan lemparkanlah tongkatmu.” Ini memberi makna agar kita ‘melempar’ pekerjaan atau tugas kita dengan cara menjauhkan diri kita untuk sementara waktu agar Allah SWT sendiri dapat memperlihatkan kebesaran dan kekuasaanNya kepada kita.


Namun janganlah pula kita tersalah memahami hal ini, kerana se-kali2 Allah SWT tidak memerintahkan Musa as untuk membuang tongkatnya tetapi Allah SWT hanya memerintahkan agar Musa melempar tongkat tersebut agar dapat diperlihatkan kepadanya sebentuk mudharat (bukan manafaat) dari tongkat tersebut. Selepas itu Musa as telah dititahNya untuk mengambil kembali tongkatNya.


Sekali lagi, Allah SWT tidak memerintahkan Musa as membuang tongkatnya. Dengan cara yang sama, Allah SWT tidak menghendaki kita mencampakkan alat penting bagi tugasan kita ataupun berhenti dari pekerjaan atau perniagaan kita. Dengan kata lain, Allah SWT tidak menghendaki kita membuang perkerjaan kita pada saat perintah dakwah itu sampai kepada kita. Tetapi, Allah SWT menghendaki bagaimana perkerjaan kita tersebut dapat menjadi hujjah bagi dakwah yang hendak kita lakukan sebagaimana Musa as melakukannya di hadapan Fir'aun.


Dan Musa berkata: "Hai Firaun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam, wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang haq. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israel (pergi) bersama aku." (QS 7:104-105)

Firaun menjawab: "Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang benar". Maka Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. (QS 7:106-107)


Dan ketika kita telah dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi duta2Nya atas manusia seluruh alam, maka sudah selayaknya kita tahu bagaimana cara memposisikan tongkat tersebut. Dan ketika kita semakin sedar akan tugas kita sebagai da'i, maka sudah saatnya kita yakin hanya kepada Allah SWT dengan meninggalkan yakin kepada asbab2 kebendaan.


Jika kita bekerja atau berniaga, pun kita yakin bahawa pekerjaan atau perniagaan kita adalah sekadar asbab saja, yakni agar Allah SWT dapat menyampaikan sebahagian khasanahNya kepada kita. Padahal Allah SWT Maha Kuasa. Dia dapat menyampaikan apa saja kepada mahkluk2Nya dengan cara apa sekalipun.


Apabila kita cuti kerja tanpa gaji untuk maksud dakwah (ingat: bukan berhenti kerja), apakah sebulan, dua bulan, tiga bulan, empat bulan atau lebih, sementara Allah SWT sendiri telah menetapkan bahagian yang tertentu bagi kita dari pekerjaan kita, maka pasti dan pastilah Allah SWT akan mengumpulkannya, melipat gandakan nilainya dan kelak mengembalikannya kepada kita pada waktu yang telah ditentukanNya dan dengan cara yang dikehendakiNya.


Dan orang2 yang melapangkan masa untuk maksud dakwah adalah mereka yang sedia ditarbiyah oleh Allah SWT sebagaimana Nabi Musa telah bersedia ditarbiyah. Dan ketika mereka keluar di jalan Allah bagi usaha dakwah, seolah2 mereka adalah seperti Nabi Musa as yang sedang melempar tongkatnya. Dan bukti2 telah jelas di hadapan kita, bahawa siapa saja yang melapangkan masa untuk keperluan dakwah, kelak mereka akan berangsur2 menjadi yakin dengan keyakinan yang benar bahawa Allah SWT berkuasa atas segala sesuatu. Allah SWT berkuasa penuh bahkan atas atasan2 dan pekerjaan mereka dan apa saja yang mereka miliki.


Bila demikian, patutlah bila Allah SWT memuji mereka. "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah." (QS 3:110)



Wallahu a'lam..




Sekian. Wassalam.





Sabtu, 20 November 2010

Ka'abah dan perihal Sholat...

Dengan Nama Allah SWT....



Salam buat semua saudara-saudaraku yang dikasihi, doaku agar kalian sihat2 belaka dalam lindungan Pemelihara Yang Maha Agong...

Dalam kiriman aku kali ini, aku petik perbincanganku dengan seorang non muslim perihal muslim yang bersholah depan ka'abah. Aku cuba menjelaskan apa-apa yang dia tidak fahami tentang ibadah utama umat islam ini. Perbualan ini telah berlangsung beberapa tahun yang lalu bertempat disebuah forum milik non muslim dari Indonesia.






otlhixch:



Diharuskan bagi seluruh umat muslim dalam melakukan sembahyang selama 5 kali sehari nunggang ningging menghadap ke Kabah (Kiblat).

Diwajibkan untuk naik haji bagi muslim sebagai salah satu dari lima rukun wajib. (say hello kepada Aulloh yang bersemayam di Kabah).


Nunggang nungging bak kesurupan di depan Kabah , dan mengelilingi beberapa kali Kabah lalu nunggang nungging lagi.



INI KALAU BUKAN DISEBUT PENYEMBAHAN , JADI APA ???!!!



Lampu merah:

Hei teman, yang nunggang nungging itu namanya SHOLAH (aku gak akan bilang itu sembahyang kerna nantinya akan kayak sembahyang orang-orang yang kagak mau percaya) yakni perbuatan 'penyembahan ke Tuhan Yang Esa, bukan penyembahan ke Ka'abah seperti yang kamu menghujat. Itu adalah perintah diWAJIBkan (bukan diharuskan) atas muslim di waktu-waktu yang ditetapkan sepanjang sehari semalam.

Penyembahan kepada Allah swt. bukan sekadar berdoa dengan menadah tangan minta itu dan ini kemudian cuci tangan dan hidup sesuka hati tanpa kenal dosa dan pahala. Tetapi hendaklah ada penyerahan diri yang sempurna terhadap Tuhan yang kita meminta dariNya segala hajat sesuatu.

Penyempurnaan dalam sholah adalah berdiri tegak dengan mengosongkan pemikiran dari sesuatu selain Allah, rukuk dengan meyakini bahwa Allahlah yang berkuasa mendengari segala sesuatu dan hanya Dialah yang layak memerima pujian. Duduk diantara dua sujud serta memohonkan keampunan, keselamatan, kesihatan yang baik dan kasih sayang dariNya. Sujud dengan penuh rasa rendah diri, merasakan diri tiada memiliki apa-apa juga tiada berkuasa apa-apa.

Hakikat (roh) sholah adalah mengerti segala perbuatan yang sedang di kerjakan dalam sholah, memahami apa-apa yang di ucapkan lidah ketika berdiri. rukuk dan sujud. Hati merasa berada dekat dengan Allah dan Dia sedang melihat sholah yang sedang kita kerjakan. Anggaplah ini sholah yang terakhir sebelum diri di matikan dan berdirinya sholah itu di atas titian shiratul mustakim. (titian yang halus yang merentangi jurang neraka) yang mana kalau tidak berhati-hati, nescaya kaki tergelincir lalu jatuh terus ke jurang neraka!

Hari ini muslim kebanyakan sholahnya cacat. Asal buat saja. Berdirinya gak diam dengan fikiran penuh dengan angan-angan dan khayalan. Rukuknya dan sujudnya kayak patukan ayam! Sholah yang beginilah yang kamu bilang nunggang nungging. Dalam hati mereka tiada ingat Allah, makanya teman-teman yang bilang kayak nunggang nungging bak kesurupan di depan ka'abah ternyata hampir benar, tetapi itu adalah terlebih baik dari orang-orang yang langsung gak mau nunggang nungging kerna kesombongannya terhadap Tuhan yang menghidupkan dia dan sedari kecil memberi dia banyak nikmat! Di antara mereka ada yang mencela mengatakan, "berapa bayaran atas nikmat itu semuanya, aku mau bayar cash atau credit!" Wah! begitu sekali sombongnya dia... silakan bayar harga sebiji mata yang sedang kamu gunakan untuk menatap setiap ayat yang telah aku tuliskan ini!!!

Kalau kamu mau bilang muslim nunggang nunggik depan ka'abah bisa aja, tetapi kagak bisa kalau mau bilang sebegitu bagi mereka yang nunggang nunggik di luar Mekah kerna kaabah tiada di mana-mana! Bedanya dengan patung-patung yang bisa kamu lihat di setiap kuil. Kalo berdoa maunya patung dewa-dewi itu berada di mata, kalo gak ada, malas ah! Juga salibnya bisa jadi kalong di leher dan mau berdoa mesti pegang salibnya, kalo gak pegang, kagak enak berdoa, gitu? Tetapi kalo muslim, Tuhannya sentiasa di hatinya, kalo ke laut, ke gunung ato ke hutan gak perlu takut keseorangan....




otlhixch:

Kabah jelas dibuat melalui tangan-tangan manusia , jadi kalau bukan menyembah berhala , jadi apa ???!!!



Lampu merah:

Habis... kamu mau kaabahnya di bikin siapa? Malaikat? Kalau pun aku katakan itu Malaikat yang bikin, kamu mau terima? ato kamu mau Allah membuatnya dengan tanganNya sendiri??? Kalaulah Allah yang membina kaabah itu sedangkan kamu masih juga menatangnya, Maha Suci Allah, azabNya akan turun sekarang juga tanpa tangguh-tangguh lagi. Kamu dan aku akan binasa!!!! Faham???


****    ****    ****    ****



Setakat ini saja aku petik perbincangan kami yang agak pincang itu buat tatapan kalian yang sudi membacanya.. Hanya kepada Pemeliharaku aku memohon kasih sayangNya agar dikurniakan atas seluruh umat manusia..




Maha Suci Allah SWT.....!



**^^** **^^** **^^** **^^**   Saudara2ku yang dihormati dan semua yang mengunjungi blog ini, sila tinggalkan jejak kalian di sini, agar dapat aku membalas kunjungan dan berterimakasih seadanya diatas kesudian kalian bertandang di teratak hamba ini..