Assalamu Alaikum saudara2ku sekalian,
Di bawah ini adalah artikel lama aku yang teringin sangat aku naikkan semula untuk tatapan kita bersama, semoga ada manafaatnya, insyaAllah....
Dengan Nama Allah SWT....
Suatu ketika aku telah ditanya oleh seseorang tentang bagaimanakah hendak menahan emosi kemarahan yang bagkit dalam dirinya. Sebenarnya sudah ramai yang bertanya hal sedemikian, dan setiap kali ditanya, aku telah pun memberi beberapa tips bagaimana hendak menawan kemarahan yang telah menguasai diri kita ini. Namun tidak ramai yang berjaya dalam mempraktikkannya. Kenapa boleh terjadi demikian?
Sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk kita 'menawan' kemarahan yang sedang membara dalam diri kita ini. Ianya sangat sulit melakukannya apatah lagi ketika didalam keadaan marah itu sedang menguasai diri kita. Ketika ada orang yang sedang mempermain2kan kita, menghina kita dan memperbodoh2kan diri kita. Kemarahan amat mudah bangkit apabila maruah diri kita tercabar, pangkat dan darjat kita diinjak2 orang. Ia juga terus membara apabila buah fikiran kita tidak mendapat perhatian..
Apabila kita marah, emosi jadi tidak terkawal, otak tidak berkerja dengan baik, tindakan kita jadi tidak keruan, anggota tubuh jadi tidak seimbang, tangan bergementaran siap untuk dihayunkan kemuka, darah mengalir naik terus ke ubun2, sumpah seranah sudah berada di hujung lidah untuk dilontarkan pada mereka yang berkenaan.
Marah itu umpama Api yang menyala. Ia bakal merebak dan terus membara kemerata2, apa saja yang ia sentuh, atau apa saja yang menghalang kemarakannya, akan dijilat dan dimamahnya sehingga tiada sisa lagi yang ditinggalkannya.. Ia kian besar dan terus membesar sehingga tidak dapat dikawal lagi. Begitulah api kemarahan yang terbit dalam diri kita ini, ia mudah merebak dari seorang ke seseorang yang lain, jika tidak dihapuskan segera, ia mampu menghancurkan dunia ini..
Namun demikian, aku bukanlah bermaksud hendak menghapuskan kemarahan, tetapi aku hendak 'menawan'nya saja. Apabila kita bisa menawan kemarahan, kita sudah pasti dapat mengendalikannya agar ia tidak mendatangkan keburukan pada manusia dan dunia ini. Api jika ia kecil, sangatlah berguna...
"Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat mereda, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat mereda" (H.R. Ahmad). Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan "Orang yang kuat bukanlah yang kuat dalam bergusti, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah" (H.R. Malik).
Baiklah. Aku rasa cukuplah setakat itu huraian tentang apa yang dimaksudkan kemarahan itu. Sekarang ini adalah cara2 untuk kita hendak mengawalnya,
Pertama; Hendaklah membaca Ta'awwudz. Rasulullah saaw bersabda "Ada kalimat kalau diucapkan nescaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu "A'uudzu billahmina-syaithaani-r-rajiim" yang ertinya "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk" (H.R. Bukhari Muslim).
Kedua; hendaklah berwuduk. Rasulullah bersabda "Kemarahan itu dari syaitan, sedangkan syaitan tercipta dari api, api hanya dapat dipadam dengan air, maka kalau kalian marah maka berwuduklah" (H.R. Abud Dawud).
Ketiga; Hendaklah kamu duduk. Dalam sebuah hadis dikatakan "Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah" (H.R. Abu Dawud).
Keempat; Hendaklah kamu diam. Dalam sebuah hadis dikatakan "Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah" (H.R. Ahmad).
dan yang kelima; Hendaklah kamu bersujud, ertinya bersholat sunnah paling kurang dua rakaat. Dalam sebuah hadis dikatakan "Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia.Tidakkah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah dilehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud)." (H.R. Tirmidzi)
Demikianlah halnya yang dapat aku sampaikan dalam posting aku kali ini. Moga2 ada manafaatnya buat kita semua.
Wallahu a'lam..
Maha Suci Allah SWT......!!