Cari Blog Ini



Allah Telah Menjanjikan Kepada Orang-Orang Yang Beriman Dan Mengerjakan Amal Sholeh Untuk Menjadikan Mereka Sebagai Khalifah Di Muka Bumi Ini Sebagaimana Ia Telah Menjadikan Orang-Orang Sebelum Mereka Sebagai Khalifah, Menyebarkan Bagi Mereka Agama Yang Telah DiredhoiNya Untuk Mereka Secara Merata Dan Menggantikan Ketakutan Mereka Dengan Rasa Keamanan (sehingga) Mereka Dapat Menyembah-Ku Dan Tidak MenyekutukanKu. Barangsiapa Engkar Setelah Itu, Merekalah Orang-Orang Yang Fasiq-An-Nur : 56


Wahai Orang-Orang Yang Beriman Barangsiapa Dari Kalian Berpaling (murtad) Dari Agamanya Maka Allah SWT Akan Memunculkan Sekelompok Kaum Yang Dia Cinta Mereka Dan Mereka Juga MencintaiNya -Al-Maidah :54


Ternyata Sekarang Ini Dunia Telah Dipenuhi Dengan Pemimpin Zalim Baik Dari Negara Kafir Mahupun Dalam Negara Muslim Sendiri...


Namun Masanya Sudah Hampir Tiba, Dunia Akan Diwarisi Oleh Hamba-Hamba Tuhan Yang Sholeh. Dia Akan Memenuhi Dunia Dengan Keadilan Setelah Dunia Ini Dipenuhi Dengan Kezaliman Para Pemimpin..




Penyelamat Umat Itu bakal Datang tidak lama lagi...!!!

PeNGiKuT NaN SeTia..

Khamis, 25 November 2010

Tidak Akan Ada Entri Terbaru..

Sebagaimana tajuk entri ni, aku takkan update entri baru dalam blog ini. Mungkin dalam jangka masa yang agak lama juga.


Aku mohon ampun maaf kiranya disepanjang pengisian blog ini ada diantaranya yang telah pun menyebabkan kalian terasa hati dan tersinggung perasaan.


Hendaklah kalian ketahui bahawasanya, hanya Allah SWT yang berkuasa, makhluk sekalian langsung tak der kuasa apa-apa. Kejayaan manusia itu hanya ada dalam AGAMA, yakni sejauh mana kita dapat taat segala perintah Allah dan berhidup sebagaimana kehidupan Nabi Muhammad saaw..


Wassalam.


**^^** **^^** **^^** **^^**   Saudara2ku yang dihormati dan semua yang mengunjungi blog ini, sila tinggalkan jejak kalian di sini, agar dapat aku membalas kunjungan dan berterimakasih seadanya diatas kesudian kalian bertandang di teratak hamba ini..



Sabtu, 20 November 2010

Ka'abah dan perihal Sholat...

Dengan Nama Allah SWT....



Salam buat semua saudara-saudaraku yang dikasihi, doaku agar kalian sihat2 belaka dalam lindungan Pemelihara Yang Maha Agong...

Dalam kiriman aku kali ini, aku petik perbincanganku dengan seorang non muslim perihal muslim yang bersholah depan ka'abah. Aku cuba menjelaskan apa-apa yang dia tidak fahami tentang ibadah utama umat islam ini. Perbualan ini telah berlangsung beberapa tahun yang lalu bertempat disebuah forum milik non muslim dari Indonesia.






otlhixch:



Diharuskan bagi seluruh umat muslim dalam melakukan sembahyang selama 5 kali sehari nunggang ningging menghadap ke Kabah (Kiblat).

Diwajibkan untuk naik haji bagi muslim sebagai salah satu dari lima rukun wajib. (say hello kepada Aulloh yang bersemayam di Kabah).


Nunggang nungging bak kesurupan di depan Kabah , dan mengelilingi beberapa kali Kabah lalu nunggang nungging lagi.



INI KALAU BUKAN DISEBUT PENYEMBAHAN , JADI APA ???!!!



Lampu merah:

Hei teman, yang nunggang nungging itu namanya SHOLAH (aku gak akan bilang itu sembahyang kerna nantinya akan kayak sembahyang orang-orang yang kagak mau percaya) yakni perbuatan 'penyembahan ke Tuhan Yang Esa, bukan penyembahan ke Ka'abah seperti yang kamu menghujat. Itu adalah perintah diWAJIBkan (bukan diharuskan) atas muslim di waktu-waktu yang ditetapkan sepanjang sehari semalam.

Penyembahan kepada Allah swt. bukan sekadar berdoa dengan menadah tangan minta itu dan ini kemudian cuci tangan dan hidup sesuka hati tanpa kenal dosa dan pahala. Tetapi hendaklah ada penyerahan diri yang sempurna terhadap Tuhan yang kita meminta dariNya segala hajat sesuatu.

Penyempurnaan dalam sholah adalah berdiri tegak dengan mengosongkan pemikiran dari sesuatu selain Allah, rukuk dengan meyakini bahwa Allahlah yang berkuasa mendengari segala sesuatu dan hanya Dialah yang layak memerima pujian. Duduk diantara dua sujud serta memohonkan keampunan, keselamatan, kesihatan yang baik dan kasih sayang dariNya. Sujud dengan penuh rasa rendah diri, merasakan diri tiada memiliki apa-apa juga tiada berkuasa apa-apa.

Hakikat (roh) sholah adalah mengerti segala perbuatan yang sedang di kerjakan dalam sholah, memahami apa-apa yang di ucapkan lidah ketika berdiri. rukuk dan sujud. Hati merasa berada dekat dengan Allah dan Dia sedang melihat sholah yang sedang kita kerjakan. Anggaplah ini sholah yang terakhir sebelum diri di matikan dan berdirinya sholah itu di atas titian shiratul mustakim. (titian yang halus yang merentangi jurang neraka) yang mana kalau tidak berhati-hati, nescaya kaki tergelincir lalu jatuh terus ke jurang neraka!

Hari ini muslim kebanyakan sholahnya cacat. Asal buat saja. Berdirinya gak diam dengan fikiran penuh dengan angan-angan dan khayalan. Rukuknya dan sujudnya kayak patukan ayam! Sholah yang beginilah yang kamu bilang nunggang nungging. Dalam hati mereka tiada ingat Allah, makanya teman-teman yang bilang kayak nunggang nungging bak kesurupan di depan ka'abah ternyata hampir benar, tetapi itu adalah terlebih baik dari orang-orang yang langsung gak mau nunggang nungging kerna kesombongannya terhadap Tuhan yang menghidupkan dia dan sedari kecil memberi dia banyak nikmat! Di antara mereka ada yang mencela mengatakan, "berapa bayaran atas nikmat itu semuanya, aku mau bayar cash atau credit!" Wah! begitu sekali sombongnya dia... silakan bayar harga sebiji mata yang sedang kamu gunakan untuk menatap setiap ayat yang telah aku tuliskan ini!!!

Kalau kamu mau bilang muslim nunggang nunggik depan ka'abah bisa aja, tetapi kagak bisa kalau mau bilang sebegitu bagi mereka yang nunggang nunggik di luar Mekah kerna kaabah tiada di mana-mana! Bedanya dengan patung-patung yang bisa kamu lihat di setiap kuil. Kalo berdoa maunya patung dewa-dewi itu berada di mata, kalo gak ada, malas ah! Juga salibnya bisa jadi kalong di leher dan mau berdoa mesti pegang salibnya, kalo gak pegang, kagak enak berdoa, gitu? Tetapi kalo muslim, Tuhannya sentiasa di hatinya, kalo ke laut, ke gunung ato ke hutan gak perlu takut keseorangan....




otlhixch:

Kabah jelas dibuat melalui tangan-tangan manusia , jadi kalau bukan menyembah berhala , jadi apa ???!!!



Lampu merah:

Habis... kamu mau kaabahnya di bikin siapa? Malaikat? Kalau pun aku katakan itu Malaikat yang bikin, kamu mau terima? ato kamu mau Allah membuatnya dengan tanganNya sendiri??? Kalaulah Allah yang membina kaabah itu sedangkan kamu masih juga menatangnya, Maha Suci Allah, azabNya akan turun sekarang juga tanpa tangguh-tangguh lagi. Kamu dan aku akan binasa!!!! Faham???


****    ****    ****    ****



Setakat ini saja aku petik perbincangan kami yang agak pincang itu buat tatapan kalian yang sudi membacanya.. Hanya kepada Pemeliharaku aku memohon kasih sayangNya agar dikurniakan atas seluruh umat manusia..




Maha Suci Allah SWT.....!



**^^** **^^** **^^** **^^**   Saudara2ku yang dihormati dan semua yang mengunjungi blog ini, sila tinggalkan jejak kalian di sini, agar dapat aku membalas kunjungan dan berterimakasih seadanya diatas kesudian kalian bertandang di teratak hamba ini..

Selasa, 16 November 2010

Sembelihan Islam cara Terbaik!

Dengan Nama Allah SWT..





Assalamu'alaikum,

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT.. Ini adalah kiriman khas menyambut hari kebesaran Islam seluruh dunia, salam Aidhul Adha kepada semua umat islam.. Bersyukurlah kita pada hari ini kerana Allah SWT masih memberikan nikmatNya pada kita semua. Hari ini adalah hariraya Korban, kita menyambutnya sebagai mengingati pengorbanan kedua nabi besar yang dikurniakan Allah SWT nikmat yang besar juga. Mereka ialah Nabi Ibrahim as dan anaknya Nabi Ismail as.. Kisah mereka berdua ada aku kirimkan pada artikel belajarlah dari keluarga Ibrahim jika punya masa boleh baca lagi.


Dalam artikel kali ini aku petik dari akhbar Berita Harian, artikel tahun 2006 yang lalu. Bicara kali ini adalah berkenaan dengan cara penyembelihan yang cukup unik dan terbaik diantara cara-cara penyembelihan agama lain. Aku minta maaf kerana tiada rujukan link ke Berita Harian, aku dah cari2 di arkibnya tapi tak jumpa la pulak...






Sains bukti sembelihan Islam kaedah terbaik

Oleh Meor Hisham Zulkifli



Umat Islam akan menyambut Aidiladha esok ketika masyarakat bukan Islam di Barat terus mempersoalkan mengapa Islam membenarkan perbuatan kejam dan ganas terhadap haiwan.


Barat termasuk aktivis hak asasi haiwan menganggap perbuatan menyembelih haiwan yang dilakukan umat Islam mempamerkan sikap tidak berperikemanusiaan kerana banyak darah tertumpah ke bumi terutama ketika amalan korban pada Aidiladha.

Malah, ketika kempen keganasan sibuk dilancarkan oleh Barat, mereka menggunakan alasan amalan korban ini sebagai satu daripada hujah mereka bagi membuktikan betapa Islam mengajar umatnya menjadi ganas.

Di Barat, undang-undang mereka memperuntukkan supaya haiwan dikenakan kejutan elektrik di kepala sebelum dibunuh, kononnya bagi memastikan haiwan itu pengsan terlebih dulu sebelum ia dibunuh.

Selain itu, kononnya tindakan mereka itu bertujuan untuk menghalang binatang berasa sakit sebelum ia mati.


Tetapi sekali lagi apakah pandangan Barat ini benar?

Pendirian Islam mengenai apa yang boleh dimakan dan apa yang diharamkan adalah jelas terutama membabitkan daging.


Dalam Surah al-Maidah ayat 5, Allah menyatakan:

Diharamkan kepada kamu (memakan) bangkai, dan darah, dan daging babi, dan binatang-binatang yang disembelih kerana yang lain dari Allah, dan yang mati tercekik, dan mati dipukul, dan mati jatuh, dan mati ditanduk, dan yang mati dimakan binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih, dan yang disembelih atas nama berhala.?(Tafsir al-Rahman, Jakim).


Selain itu, Islam juga mengharamkan memakan daging haiwan tanpa disembelih seperti mencucuk leher, menghempap dengan batu atau cara selain daripada sembelihan.

Islam mengajar supaya sembelihan dilakukan dengan pisau tajam bagi memotong bahagian leher untuk memutuskan dua urat utama atau urat mareh. Kaedah ini dikaji pakar Jerman.

Pakar itu, Profesor Wilhelm Schulze dan rakannya, Dr Hazim di Sekolah Perubatan Veterinar, Universiti Hannover, Jerman, mencari kaedah terbaik proses mematikan haiwan bagi mendapatkan daging yang bersih dan segar.

Kajian itu bertajuk, `Cubaan untuk mengesan kesakitan dan rasa sedar mengikut kaedah konvensional dan agama ketika menyembelih lembu atau kambing? menyimpulkan kaedah Islam terbaik kerana lebih berperikemanusiaan.

Mereka menyimpulkan bahawa amalan mengenakan kejutan elektrik ke atas haiwan sebelum dibunuh seperti yang diamalkan oleh Barat, mendatangkan kesakitan yang amat sangat pada haiwan.


Dalam kajian itu, beberapa alat pengesan dipasang di pelbagai tempat pada otak haiwan. Alat itu dimasukkan menerusi pembedahan khas dan haiwan terbabit dibiarkan untuk pulih selama beberapa minggu.

Beberapa ekor haiwan itu disembelih mengikut kaedah Islam menggunakan tindakan pantas, memotong urat leher dengan pisau tajam. Beberapa ekor haiwan lain dibunuh mengikut kaedah barat menggunakan Pistol Kejutan (CBP).

Ketika ujian dijalankan, rekod electroencephalograph (EEG) dan electrocardiogram (ECG) dicatatkan bagi mengetahui keadaan otak dan jantung semua haiwan terbabit ketika proses penyembelihan dan kaedah CBP.

Hasil ujian mendapati menurut kaedah Islam, tiga saat pertama ketika disembelih, EEG tidak mencatatkan sebarang perubahan pada graf sama seperti sebelum penyembelihan.

Keadaan itu membayangkan bahawa haiwan itu tidak berasa sebarang kesakitan ketika atau sebaik saja pisau memotong urat leher terbabit.

Untuk tiga saat kedua, EEG mencatatkan keadaan tidur lena atau tidak sedar diri. Ini disebabkan banyak darah mengalir keluar dari badan.

Selepas enam saat, EEG mencatatkan paras sifar, menunjukkan haiwan itu tidak merasai sebarang kesakitan.

Ketika mesej otak (EEG) jatuh ke paras sifar, jantung masih mengepam dan badan haiwan masih dapat bergerak akibat tindak balas daripada saraf tunjang,
menyebabkan semua darah keluar dari badan haiwan menghasilkan daging yang selamat untuk dimakan, menurut penyelidikan itu.


Bagaimanapun, ketika mengkaji kaedah CBP, haiwan dikesan terus pengsan sebaik saja menerima tembakan CBP dan EEG menunjukkan bacaan amat sakit pada haiwan itu.

Jantung haiwan itu berhenti berdenyut lebih awal selepas terkena kejutan berbanding haiwan yang disembelih. Keadaan itu menyebabkan banyak darah masih terkumpul dalam daging dan ia sebenarnya tidak selamat untuk dimakan.

Kajian terbaru juga menunjukkan kaedah mematikan haiwan yang digunakan oleh Barat dan bukan Islam, turut dikatakan menjadi punca kepada penularan wabak penyakit lembu gila daripada haiwan kepada manusia.

Kaitan ini didedahkan menerusi kajian yang dijalankan oleh Universiti Texas A&;M dan Agensi Pemeriksaan Makanan Kanada. Ia menyatakan, kaedah kejutan pneumatik (iaitu menembak bola besi ke otak lembu diikuti dengan mengenakan tekanan udara tinggi) menyebabkan kerosakan tisu otak serta saraf tunjang haiwan itu.


Laporan ini amat menggemparkan kerana tisu otak dan saraf tunjang adalah bahagian yang paling terjejas teruk kerana dijangkiti penyakit lembu gila dan apabila ia hancur akibat kaedah berkenaan, bakteria serta protein penyakit lembu gila akan merebak ke daging.

Malah, lebih menggemparkan, kaedah ini digunakan ke atas 30 hingga 40 peratus lembu yang dimatikan untuk diambil dagingnya di Amerika Syarikat.

Malah, kajian lain yang dijalankan di seluruh dunia juga mendapati daging menjadi lebih lembut berbanding daging yang tidak disembelih menurut Islam seperti ujian yang dijalankan ke atas ayam sembelih dan tidak sembelih.

Kajian terbabit jelas membuktikan bahawa penyembelihan menurut kaedah Islam adalah cara yang terbaik bukan saja untuk kebaikan haiwan itu sendiri tetapi juga memberi manfaat kesihatan kepada manusia.

Selain itu, Islam mengenakan beberapa langkah lain bagi memastikan penyembelihan ini dapat disempurnakan dengan lebih baik.


Dalam aspek ini, Nabi Muhammad SAW pernah mengarahkan supaya sentiasa belas kasihan terhadap haiwan dengan memastikan pisau yang digunakan benar-benar tajam bagi mengurangkan rasa sakit.

Islam menjelaskan, proses menyembelih perlu dilakukan dengan pantas bagi memutuskan salur darah ke saraf otak kerana saraf ini yang menghantar mesej kesakitan kepada otak.

Dengan itu, haiwan tidak akan berasa sakit ketika disembelih. Pergerakan dan kekejangan yang berlaku selepas haiwan itu disembelih, bukan akibat kesakitan tetapi akibat denyutan diikuti keadaan tenang.

Proses itu menyebabkan darah dikeluarkan dari badan sepenuhnya, kata Dr Aisha El-Awady, yang menulis dalam Islamonline pada 2003.

Selain itu, Sunnah Nabi Muhammad SAW juga menegaskan, adalah tidak wajar seseorang penyembelih, menajamkan pisaunya di depan haiwan yang akan disembelih atau menyembelih seekor haiwan itu di depan haiwan lain.

Menjelaskan lagi proses penyembelihan Islam, Dr Aisha menyatakan, kaedah Islam juga memastikan saluran udara, kerongkong dan dua urat leher dipotong tanpa menjejaskan saraf tunjang.

Kaedah ini membolehkan darah keluar membuak-buak dari badan haiwan dan menghasilkan daging yang bersih.

Jiika saraf tunjang terputus, fiber saraf ke jantung akan rosak menyebabkan jantung terhenti dan darah akan terkumpul di dalam daging. Darah perlu dikeluarkan sepenuhnya sebelum kepala dicerahkan. Keadaan ini akan membersihkan daging itu kerana darah bertindak sebagai perantara kepada mikro organisma,?kata Aisha dalam kajiannya.


Dengan bukti ini, seharusnya aktivis hak asasi Barat berkempen supaya menggunakan kaedah Islam ketika proses penyembelihan serta mensasarkan kecaman mereka terhadap kaedah selain daripada Islam yang terbukti kejam dan tidak berperikemanusiaan.









**^^** **^^** **^^** **^^**   Saudara2ku yang dihormati dan semua yang mengunjungi blog ini, sila tinggalkan jejak kalian di sini, agar dapat aku membalas kunjungan dan berterimakasih seadanya diatas kesudian kalian bertandang di teratak hamba ini..

Isnin, 15 November 2010

Rumah Seribu Cermin



As Salam saudara-saudaraku yang dimuliakan. Kita bersantai lagi dengan satu lagi kiriman santai dariku.. Kali ini lebih santai dari entri santai sebelum ini..

Mengapa asyik mengajak bersantai-santai saja engkau ni ya? Mungkin itu persoalan yang keluar dari benak hati kalian agaknya.. Sudah pasti aku ada jawapannya.. Namun tunggu dulu ya, jawapannya akan muncul dalam kiriman seterusnya dari aku..

Dibawah ini adalah sebuah cerita rakyat dari Jepun yang aku temui dalam 'alam maya' ini beberapa tahun lalu. Mungkin ramai diantara kalian sudah pun membacanya. Tapi tak salahkan jika membacanya lagi.. Lagipun masih ada pengajaran didalamnya yang boleh kita fikir-fikirkan dan renung-renungkan. Jadi marilah kita bersantai sambil berfikir dan merenung-renung...




Oleh: Cerita Rakyat Jepun



Dahulu di sebuah desa kecil yang terpencil ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama "Rumah Seribu Cermin."

Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di desa itu dan melintasi "Rumah Seribu Cermin". Ia tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuk melihat-lihat apa yang ada di dalamnya. Sambil melompat-lompat ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Telinga terangkat tinggi-tinggi. Ekornya bergerak-gerak secepat mungkin. Betapa terkejutnya ketika masuk ke dalam rumah, ia melihat ada seribu wajah ceria anjing-anjing kecil dengan ekor yang bergerak-gerak cepat. Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah anjing kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat.

Ketika meninggalkan rumah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, "Tempat ini sangat menyenangkan. Aku akan kembali mengunjunginya sesering mungkin."

Sesaat setelah anjing itu pergi, datanglah anjing kecil yang lain. Namun anjing yang satu ini tidak seceria anjing yang sebelumnya. Ia juga memasuki rumah itu.

Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat ada seribu wajah anjing kecil yang muram dan tidak bersahabat. Segera saja ia menyalak keras keras, dan dibalas juga dengan seribu gonggongan yang menyeramkan. Ia merasa ketakutan dan keluar dari rumah sambil berkata pada dirinya sendiri, "Tempat ini sungguh menakutkan, aku takkan pernah mau kembali ke sini lagi."

Semua wajah yang ada di dunia ini adalah cermin wajah kita sendiri. Wajah bagaimanakah yang kelihatan pada orang-orang yang kalian temui?




**^^** **^^** **^^** **^^**   Saudara2ku yang dihormati dan semua yang mengunjungi blog ini, sila tinggalkan jejak kalian di sini, agar dapat aku membalas kunjungan dan berterimakasih seadanya diatas kesudian kalian bertandang di teratak hamba ini..

Ahad, 14 November 2010

Hikayat Badang Perkasa...

Salam saudara2ku yang dikasihi,

Catatanku yang terkini hanya bacaan santai sahaja buat melegakan pemikiran yang tegang.. Sebuah kisah kehebatan bangsa Melayu dahulu kala. Samaada ianya hanya sekadar hikayat atau lagenda atau sejarah yang benar-benar berlaku, ini terpulang pada fikiran dan pendapat masing-masing..






Arakian pada zaman dahulu terdapatlah seorang hamba di Temasik. Akan hamba itu bernama Badang dan tuannya pula bernama Orang Kaya Nira Sura. Akanpun kerja Badang pula sehari-hari menebas hutan untuk tuannya untuk bercucuk tanam. Ketika itu amat payahnya Badang mendapatkan makanan, hanya umbut dan pucuk pokok menjadi lauknya sehari-hari. Maka datanglah rasa jemu memakan umbut dan pucuk semata-mata.

Di pinggir tempat Badang menebas itu ada sebatang anak sungai mengalir. Maka Badang sering singgah di tebing anak sungai itu untuk melepas lelah sambil membersihkan dirinya selepas sehari-hari menebas. Maka pada suatu hari ketika Badang sedang berehat-rehat di tebing anak sungai, dia melihat banyak ikan melompat-lompat dengan galaknya, maka dia pun berfikir-fikir "Tempat ini bagus kalau menahan lukah."

Setelah itu diapun kembali menebang hutan. Ketika sedang menebas semak-samun, Badang ternampak serumpun buluh lalu dia berasa sukacita. Apabila hari telahpun petang, Bandang pun segeralah pergi menebang buluh-buluh itu lalu diletakkannya ditebing sungai. Setelah itu dia pun meraut buluh itu untuk dibuat lukah. Keesokkan harinya, Badang bangun pagi-pagi lagi dan bersegeralah menebang hutan. Apabila hari sudah petang, Badang kembali ke tempat dia menyimpan buluh yang di raut semalam. Badang dengan cepat menyiapkan lukahnya itu. Setelah lukahnya siap, Badang memacakkan buluh menjadikan genting lalu memasang lukahnya digenting anak sungai tersebut. Setelah Badang siap memasang lukah, hari sudahpun beransur malam. Badang pun bersiap lalu tidur.

Setelah fajar mula menjelang keesokkan harinya, Badang pun bangun lalu pergi memeriksa lukahnya. Alangkah hampanya Badang kerana melihatkan lukahnya telah diusik orang dan kosong. Yang tinggal di dalam lukah hanyalah tulang dan sisik ikan yang bertimbun-timbun. Setelah Badang memasangkan lukahnya kembali, dia pun kembali pergi menebang pokok dan menebas semak. Pada keesokkan harinya, Badang kembali memeriksa lukahnya dan dia berasa sungguh hampa sekali lagi kerana hanya sisa tulang dan sisik ikan yang tinggal di dalam lukahnya. Badang merasa sungguh meradang dan dia berazam untuk menangkap orang yang bertanggungjawab mencuri ikan-ikannya itu. Badang memasang lukahnya kembali sebelum pergi menebang pokok diatas tanah tuannya.

Pada sebelah petangnya setelah habis bekerja, Badang memeriksa lukahnya kembali, tetapi tidak diusik orang. Badang pun pergilah membersihkan diri dan bersembahyang dan berzikir. Setelah selesai mengerjakan sembahyang Isya, Badang pun kembali ketempat dia menahan lukah tersebut. Setelah sampai ketebing anak sungai tersebut, Badang pun menyorok dibelakang serumpun belukar dan duduk menunggu. Setelah lama menunggu, maka dilihatnya air anak sungai itu berombak-ombak, dan dengan tiba-tiba muncul satu lembaga yang menjulang lukahnya. Maka dilihat oleh Badang lembaga itu membawa lukahnya ke tebing anak sungai tersebut lalu sibuk meratahnya.

Badang merasa sungguh marah lalu dia menghunus goloknya lalu mara perlahan-lahan kearah lembaga itu. Setelah hampir dengan lembaga itu, Badang melompat dengan cepat lalu meragut janggut lembaga itu yang panjang berjuntai. Lembaga itu meronta-ranta hendak melepaskan diri, tetapi Badang tetap menggenggam janggut lembaga itu dengan kemas. "Oh! engkaulah yang selalu mencuri ikan aku setiap hari." kata Badang dengan marah. "Aku tidak akan lepaskan engkau kali ini." katanya lagi.

Lembaga itu meraya-rayu agar dia tidak diapa-apakan. "Tolonglah tuan hamba. Lepaskan hamba. Hamba akan berikan apa sahaja yang tuan hamba minta sekiranya tuan hamba melepaskan hamba."

Mendengarkan kata-kata lembaga itu, Badang berfikir "Kalau aku meminta rumah atau kekayaan, kesemua harta itu akan menjadi milik tuan aku. Kalau aku meminta isteri yang cantik juga akan diambil oleh tuan aku. Oleh itu baik aku meminta kekuatan yang luar biasa. Oleh itu dapatlah aku membersihkan hutan ini dengan cepatnya."

"Baiklah! Aku hendak menjadi kuat." ujar Badang.

"Kalau tuan hamba hendak menjadi kuat, tuan hamba perlu memakan muntah hamba." kata lembaga itu.

"Baiklah! Cepatlah agar aku menjadi kuat." kata Badang lagi.

Lembaga itu mencapai daun pokok berhampiran dan memuntahkan kedalam daun itu. Daun itu kemudiannya diunjukkan kepada Badang. Tanpa berlengah lagi Badang segera memakan muntah hantu itu. Setelah habis, lembaga itu berkata, "Lepaskan hamba sekarang."

"Nanti dahulu!" kata Badang. "Aku ingin mencuba terlebih dahulu."





Badang berjalan kearah sebatang pokok yang batangnya sebesar sepemelok. Lembaga itu terpaksa mengikut sahaja kerana janggutnya masih dipegang dengan kemas oleh Badang. Badang cuba menolak pokok tersebut dengan sebelah tangannya yang bebas itu. Alangkah gembiranya Badang kerana dengan mudah dia dapat menumbangkan pokok tersebut dengan menggunakan sebelah tangan sahaja. Setelah itu Badang pun melepaskan lembaga tersebut setelah lembaga tersebut berjanji tidak akan mengacaunya lagi.

Badang pun segera membersihkan kawasan hutan tersebut. Pokok-pokok yang sebesar dua pemelok dapat ditumbangkannya dengan mudah sahaja dengan menggunakan tangannya sahaja.

Setelah selesai membersihkan hutan tersebut, Badang kembali kerumah Orang Kaya Nira Sura. Melihatkan Badang, tuannya merasa kehairanan. "Bukankan aku menyuruh engkau membersihkan tanah di baruh. Kenapa engkau kesini?" tanya Orang Kaya Nira Sura.

"Maafkan hamba. Hamba sudah selesai membersihkan tanah tersebut." ujar Badang.

Orang Kaya Nira Sura merasa tidak percaya dan pergi untuk melihat sendiri kebenaran kata-kata Badang. Melihatkan tanah hutan itu benar-benar telah diterangkan, Orang Kaya Nira Sura merasa sungguh gembira dan sedikit bimbang. "Gagah sungguh Badang ini. Hutan sebesar ini dibersihkannya dengan mudah juga. Kalau dia mahu tentu dia boleh mengapa-apakan aku." fikir Orang Kaya Nira Sura. "Baik aku persembahkan Badang kepada raja Temasik."

Dengan itu Badang pun dimerdekakan oleh tuannya lalu dipersembahkan kepada raja Temasik.


****    ****

Tidak berhenti setakat ini, kerana aku suka hendak menyelitkan sebuah lagi versi dari kisah ini;


Dengan parang terhunus, Badang siap untuk menyerang lembaga itu. Lembaga itu ternyata menjadi takut dan merayu meminta belas kasihan. Dia berjanji untuk memberikan Badang apa saja yang diingininya. Badang bersetuju lantas meminta agar dirinya diberikan kekuatan yang luar biasa.

Lembaga itu pun bersetuju dengan permintaan Badang tetapi menjelaskan bahawa kekuatan itu datangnya dari permata (geliga) yang dia simpan didalam perutnya. Jika Badang inginkan kekuatan yang luar biasa itu dia harus menelan permata tersebut. Lembaga itu pun batuk kecil lantas dua buah permata merah seperti batu pun keluar dari perutnya. Dia memberikan ini kepada Badang. Badang menelan permata tersebut.

Sebagaimana yang dikatakan, Badang pun mendapatkan apa yang diinginkannya. Badang masih bekerja di ladang. Ia membersihkan hutan. Dengan kekuatan barunya Badang mampu membawa hasil tuaian yang besar pada tuannya. Dengan kekuatan barunya Badang mampu membawa hasil tuaian yang besar pada tuannya. Dengan kebijaksanaannya Badang menunjukkan tuannya bagaimana menjadi seorang petani sangat berjaya. Tuannya sangat bersyukur lantas beliau membebaskan Badang dan keluarganya dari perhambaan.

Berita kekuatan Badang pun tersebar dan mendapat perhatian Seri Rama Wira Kerma, Raja Temasik. Badang dipanggil ke istana Seri Rama Wira. Raja ingin menguji kekuatan Badang.Raja meminta untuk membina sebuah perahu besar. Raja memerintahkan anak buahnya untuk membina perahu. Ketika perahu selesai, seribu laki-laki tidak boleh menolaknya. Raja meminta Badang untuk menolak perahu itu. Badang menolaknya seperti mainan ke laut. Itu adalah perahu mega. Raja bangga terhadap Badang. Dia mengundang Badang dan keluarganya tinggal di Istana. Badang menjadi penasihat raja dan panglima tertinggi.



Wallahu a'lam


**^^** **^^** **^^** **^^**   Saudara2ku yang dihormati dan semua yang mengunjungi blog ini, sila tinggalkan jejak kalian di sini, agar dapat aku membalas kunjungan dan berterimakasih seadanya diatas kesudian kalian bertandang di teratak hamba ini..