Cari Blog Ini



Allah Telah Menjanjikan Kepada Orang-Orang Yang Beriman Dan Mengerjakan Amal Sholeh Untuk Menjadikan Mereka Sebagai Khalifah Di Muka Bumi Ini Sebagaimana Ia Telah Menjadikan Orang-Orang Sebelum Mereka Sebagai Khalifah, Menyebarkan Bagi Mereka Agama Yang Telah DiredhoiNya Untuk Mereka Secara Merata Dan Menggantikan Ketakutan Mereka Dengan Rasa Keamanan (sehingga) Mereka Dapat Menyembah-Ku Dan Tidak MenyekutukanKu. Barangsiapa Engkar Setelah Itu, Merekalah Orang-Orang Yang Fasiq-An-Nur : 56


Wahai Orang-Orang Yang Beriman Barangsiapa Dari Kalian Berpaling (murtad) Dari Agamanya Maka Allah SWT Akan Memunculkan Sekelompok Kaum Yang Dia Cinta Mereka Dan Mereka Juga MencintaiNya -Al-Maidah :54


Ternyata Sekarang Ini Dunia Telah Dipenuhi Dengan Pemimpin Zalim Baik Dari Negara Kafir Mahupun Dalam Negara Muslim Sendiri...


Namun Masanya Sudah Hampir Tiba, Dunia Akan Diwarisi Oleh Hamba-Hamba Tuhan Yang Sholeh. Dia Akan Memenuhi Dunia Dengan Keadilan Setelah Dunia Ini Dipenuhi Dengan Kezaliman Para Pemimpin..




Penyelamat Umat Itu bakal Datang tidak lama lagi...!!!

PeNGiKuT NaN SeTia..

Sabtu, 5 September 2009

Agama Itu Nasihat.







Dengan Nama Allah SWT...

Salam Alaikum saudara2ku yang dikasihi,


Menjadi pengharapan kita semua untuk tercapainya kebahagiaan dunia dan kebahagian akhirat, hidup saling berkasih sayang, saling mencintai dalam payung ukhuwah Islamiyah yang diikat dengan kesatuan aqidah, dalam mengharungi bahtera kehidupan.

Namun, tentulah hal itu tidak mudah untuk direalisasikan manakala masing-masing individu kita sudah hilang kepeduliannya terhadap diri sendiri mahupun terhadap orang lain, sementara Islam datang sebagai agama nasihat yang bila saja setiap individu muslim melaksanakan apa yang terkandung dari makna-makna nasihat itu tentulah akan terwujud apa yang diharap2kan. Lebih dari itu, nasihat adalah merupakan sunnah-sunnahnya para rasul.

Berkata Nuh 'alaihis salam kepada kaumnya, "Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasihat kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak ketahui." (QS Al A'raaf: 62).

Hud berkata kepada kaumnya, "Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagimu." (QS Al A'raaf:68 ).

Sholeh berkata kepada kaumnya, "Aku telah menyampaikan amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasihat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat." (QS Al A'raaf:79 ).

Syu'aib berkata kepada kaumnya, "Aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasihat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?" (QS Al A'raaf:93 ).

Cukuplah seseorang dikatakan mulia bila ia melakukan apa yang telah dilakukan oleh makhluk yang paling mulia yaitu para nabi dan rasul (dalam hal menyebarkan nasihat) apalagi bila diketahui bahawa nasihat adalah amalan yang paling afdal, seperti pernyataan Imam Abdullah ibnul Mubarak ketika ditanya amalan apakah yang paling afdal, beliau menjawab, "Nasihat kerana Allah."

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Ruqoyah Tamim bin Aus Ad Daary, Rasulullah saaw. bersabda, "Agama itu nasihat." Kami bertanya, "Untuk siapa wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Bagi Allah, kitabNya, dan rasulNya, dan bagi para pemimpin Islam, dan bagi muslimin umumnya."

Hadits ini mempunyai kedudukan yang agung dimana memberikan nash bahawa tiang agama dan tunggaknya adalah nasihat. Dengan keberadaannya maka agama pun akan tetap tegak di tengah-tengah kaum muslimin, sebaliknya dengan lenyapnya nasihat maka akan terjadilah kepincangan di tengah-tengah mereka dalam seluruh aspek kehidupannya.



Nasihat Bagi Allah


Nasihat bagi Allah maknanya beriman kepadaNya dengan benar dan beriman kepada seluruh apa yang terdapat dalam Kitab dan Sunnah dari nama-namaNya yang husna dan sifat-sifatNya yang tinggi dengan keimanan yang benar tanpa menyerupakanNya dengan yang lain, tanpa meniadakan dan tanpa merubah-rubah maknanya. MengesakanNya dalam hal ibadah dan meniadakan kesyirikan, melaksanakan perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya, mencintai apa yang dicintaiNya dan membenci apa yang dibenciNya. Memberikan ganjarannya kepada hamba-hambaNya yang beriman dan berlepas diri dari musuh-musuhNya serta melawan orang-orang yang kafir terhadapNya. Menerima dan mengakui segala nikmat-nikmatNya dan mensyukurinya serta mengikhlaskan untukNya dalam segala perkara.


Nasihat bagi KitabNya


Nasehat bagi kitabNya adalah beriman bahawa ia sebagai kalamullah yang diturunkan dariNya dan bukan makhluk, tidak akan dapat didatangi oleh kebatilan dari arah manapun, depannya maupun belakangnya. Meskipun seluruh jin dan manusia bersekutu untuk mendatangkan yang semisalnya nescaya tidak akan dapat menyerupainya. Allah berfirman, "Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur`an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur`an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuatnya, peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang yang kafir." (QS Al Baqarah:23 -24). "Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa dengan Al Qur`an ini, nescaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (QS Al Israa`:88 ).

Berkata Imam At Thohawi rahimahullah, "Sesungguhnya Al Qur`an adalah kalam Allah, barangsiapa yang mendengarnya lalu mengiranya sebagai kalam (perkataan) manusia, maka ia telah kufur dan sungguh Allah telah mencelanya dan mengancamnya dengan neraka Saqar. Allah berfirman, "Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar." (QS Al Mudatstsir:26 ). Ketika Allah mengancam dengan neraka Saqar bagi orang yang mengatakan, "Ini tidak lain hanyalah perkataan manusia." (QS Al Mudatstsir:25 ), maka kita ketahui dan yakini bahwa Al Qur`an adalah kalam pencipta manusia, tidak serupa dengan perkataan manusia."

Termasuk nasihat bagi kitabNya ialah mengagungkannya dan meyakininya sebagai konsep kehidupan yang sempurna dan universal sesuai untuk setiap zaman dan tempat. Allah berfirman, "Thaa Siin. (Surat) ini adalah ayat-ayat Al Qur`an dan (ayat-ayat) kitab yang menjelaskan untuk menjadi petunjuk dan berita gembira untuk orang-orang yang beriman." (QS An Naml:1 -2). Termasuk nasihat bagi kitabNya adalah membacanya dengan benar dan khusyu' serta mengajarkannya. Allah berfirman, "Dan bacalah Al Qur`an itu dengan perlahan-lahan." (QS Al Muzzammil:4 ). Rasulullah saaw bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya." (HR Bukhari).

 
 
Nasihat bagi RasulNya


Nasihat bagi RasulNya adalah membenarkan risalahnya, beriman kepada seluruh apa yang dibawanya, mentaati perintah-perintahnya dan larangan-larangannya, membelanya pada saat hidupnya dan setelah meninggalnya, membenci orang-orang yang membencinya dan mencintai orang-orang yang mencintainya, mengagungkan haknya dan memuliakannya, menghidupkan jalannya dan sunnah-sunnahnya, mengumandangkan dakwahnya dan menyebarkannya, menepis segala tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepadanya, berkhidmat terhadap ilmunya dan memahami makna-maknanya, menyeru kepadanya dan mengagungkannya, menahan diri dari membicarakannya tanpa ilmu, berakhlak dengan akhlaknya yang mulia dan beradab dengan adabnya, mencintai ahli baitnya dan para sahabat-sahabatnya, menjauhi orang-orang yang mengadakan hal yang baru dalam sunnah-sunnahnya atau mencela sebagian dari kalangan sahabatnya. Berkata Imam Al Qurthubi, "Nasihat bagi rasulNya adalah membenarkan nubuwahnya, komitmen dalam ketaatannya, melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya, mencintai orang yang mencintainya dan membenci orang yang membencinya, menghormatinya, mencintainya dan mencintai ahli baitnya, mengagungkannya dan mengagungkan sunnah-sunnahnya, menghidupkan sunnahnya setelah meninggalnya dengan mencarinya dan mempelajarinya, membelanya dan menyebarkannya, serta berakhlak dengan akhlak yang mulia."

 
 
Nasihat bagi para pemimpin islam


Nasihat bagi para pemimpin Islam dengan cara tolong-menolong bersama mereka di atas kebenaran, mengarahkan mereka kepada kebenaran, mengingatkannya dengan cara yang lemah lembut dan halus, membangunkannya dari kelalaian, meninggalkan dari memberontak kepadanya, sholat di belakangnya dan berjihad bersamanya, meninggalkan dari memberontak kepadanya dengan pedang (senjata) ketika nampak pada mereka kezaliman dan perlakuan yang semena-mena, serta mendo'akannya sentiasa dengan kebaikan. Berkata Ibnu Hajar Al Asqalany, "(Nasihat bagi para pemimpin Islam) dengan membantu tugas yang dipikulnya, mengingatkan dari kelalaiannya, membangunkan persatuan di bawahnya, dan di antara nasihat terhadap mereka yang paling besar adalah menolak kezalimannya dengan cara yang baik."


Nasihat bagi kaum muslimin secara umum


Berkata Imam Nawawi rahimahullah, "(Nasihat bagi muslimin) yaitu dengan mengarahkan mereka kepada apa yang membuatnya maslahat baik untuk akhiratnya ataupun untuk dunianya serta menahan diri dari menyakiti mereka, mengajari apa yang mereka tidak ketahui dari perkara agamanya, membantu mereka dengan ucapan ataupun perbuatan, memerintah mereka kepada yang ma'ruf dan mencegah mereka dari yang mungkar dengan lemah lembut dan penuh keikhlasan, menyembunyikan aibnya dan menutupi kelemahannya, menolak kemudharatan dari mereka dan mendatangkan kemaslahatan untuk mereka, menghormati yang besarnya dan menyayangi yang kecilnya, memberikan pengajaran yang baik dan meninggalkan dari berbuat curang dan dengki kepada mereka, mencintai kebaikan untuk mereka dan membenci kejelekan pada mereka serta membela harta-hartanya dan kehormatannya, mendorong mereka untuk berakhlak dengan apa yang telah disebutkan dari nasihat dan menumbuhkan kesemangatannya agar senantiasa taat."



Hukum memberi nasihat

Berkata Imam Nawawi rahimahullah, "Nasihat adalah fardhu kifayah, jika sebagian orang telah melakukannya, jatuhlah kewajiban bagi yang lainnya, dan ia (nasihat) adalah sebuah keharusan sesuai dengan kemampuan." Kalangan ahlul ilmi yang lainnya berpendapat bahawa nasihat itu ada yang hukumnya fardhu 'ain, ada pula yang fardhu kifayah, yang wajib dan yang mustahab, kerana Rasulullah saaw. menerangkan bahawa agama itu nasihat, sedangkan perkara agama ada yang wajib, yang mustahab, yang fardhu 'ain, dan juga fardhu kifayah."





Demikianlah memang nasihat merupakan bahagian penting dalam agama dan kehidupan kita, bahkan nasihat adalah salah satu di antara kelebihan-kelebihan yang membezakan kita dengan umat-umat lainnya dimana Allah telah lebihkan kita menjadi umat pilihannya. Allah berfirman, "Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasulnya (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu." (QS Al Baqarah:143 ).




Dari penjelasan di atas dapat kita ambil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahawasanya nasihat itu dinamakan sebagai agama dan Islam.

2. Bahawasanya agama itu terkait dengan amalan seperti halnya terkait dengan ucapan.

3. Tidak ada agama bagi yang tidak menjalankan nasihat bagi Allah, kitabNya, dan rasulNya, serta bagi para pemimpin Islam, dan bagi muslimin umumnya.

4. Wajibnya nasihat atas seluruh kaum muslimin dalam seluruh perkara yang disebutkan dengan segala jenisnya sesuai dengan kadar kemampuannya, ilmunya, dan kedudukannya di tengah-tengah masyarakat.

5. Nasihat adalah sebahagian dari iman.


Ditulis oleh Abu Hamzah Al Atsary

Sumber bacaan:
*Al Qur`anul Karim
*Mudzakkirotul Hadits An Nabawi fil Aqidah wal Ittiba'
*Qowa'id wa Fawa'id
*Nashihati lin Nisaa`

Selasa, 1 September 2009

Perjalanan Para Sahabat.. Sesungguhnya Kita telah berDusta..!


Dengan Nama Allah SWT...,

Salam Alaikum saudara2ku yang dihormati,




Tahukah engkau bahawasanya para sahabat Rasulullah saaw (rhum) menolong agama Allah dan berjuang di dalamnya adalah lebih dicintai mereka daripada hal2 yang selainnya?



Tahukah engkau bahawa sesungguhnya para sahabat Rasulullah saaw (rhum) merasa bangga dengan pembelaan mereka terhadap agama Allah sebagaimana orang2 lain merasa bangga dengan kemuliaan dunia?



Tahukah engkau sesungguhnya para sahabat Rasulullah saaw (rhum) telah meninggalkan kenikmatan dunia adalah kerana kesibukan mereka yang tak kenal lelah dalam menolong dan membela agama Allah?



Tahukah engkau bahawasanya tidaklah para sahabat Rasulullah saaw (rhum) melakukan semua itu kecuali adalah kerana mereka itu lebih mengutamakan redha Allah dan rasulNya daripada kesenangan mereka sendiri?

Maka sesungguhnya hal-hal yang sedemikian itu sudah cukup menjadi bukti bahawa kecintaan mereka kepada Allah dan rasulNya adalah kecintaan yang HAQ!




Oleh kerana itu, siapa saja yang mendakwa bahawa dia mencintai Allah dan rasulNya, namun dia enggan menempuh jalan yang telah dilalui oleh para sahabat Rasulullah saaw (rhum), maka hendaknya dia takut akan Allah SWT kerana pada hakikatnya dia telah pun berdusta!




Sesungguhnya dusta itu bukanlah sifat orang2 beriman!!



Maha Suci Allah SWT..

Sabtu, 29 Ogos 2009

Jumaat, 28 Ogos 2009

6 Amalan dibulan Puasa.. Nasihat Imam Al-Ghazali.


Dengan Nama Allah SWT....



Salam Alaikum saudara2ku yang dimuliakan,



Artikel kali ini hanyalah sekadar beberapa nasihat dari Imam Al-Ghazali rahmatullah alaik buat menyempurnakan ibadah puasa kita. Paling kurang pun ada enam perkara yang menurut beliau perlulah segera kita laksanakan;




Pertama; Hendaklah engkau menundukkan pandangan dan menahannya dari berkeliaran memandang ke setiap hal yang dicela dan dibenci, lantas mengalihkannya dengan menyibukkan hati dengan mengingat Allah SWT. Nabi saaw bersabda,"Pandangan adalah salah satu anak panah beracun di antara anak panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya kerana takut kepada Allah maka ia telah diberi Allah keimanan yang mendapatkan kelazatan di dalam hatinya." (HR Hakim)



Kedua; Hendaklah engkau menjaga lisan dari bualan, dusta, mengumpat, ghibah, kekejian, perkataan kasar, fitnah, pertengkaran dan perdebatan, mengendalikannya dengan diam, menyibukkannya dengan zikrullah dan tilawah Al-Qur'an. Rasulullah saaw bersabda,"Sesungguhnya puasa tidak lain adalah perisai, apabila salah seorang di antara kamu sedang berpuasa, maka janganlah berkata kotor dan jangan pula bertindak bodoh, dan jika seseorang menyerangnya atau mencacinya maka hendaklah ia mengatakan sesungguhnya aku berpuasa" (muttafaq alaihi)



Ketiga; Hendaklah engkau menahan pendengaran dari mendengarkan setiap hal yang dibenci (makruh) kerana setiap yang diharamkan perkataannya diharamkan pula mendengarkannya. Oleh sebab itu Allah SWT menyamakan antara orang yang mendengarkan dan orang yang memakan barang yang haram, sebagaimana firmanNya, "Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram." (Al-Maa'idah: 42)



Keempat; Hendaklah engkau menahan berbagai anggota badan lainnya dari berbagai dosa, seperti menahan tangan dan kaki dari hal-hal yang dibenci, menahan perut dari berbagai syubhat pada waktu tidak puasa. Tidak ada ertinya berpuasa, jika menahan makanan yang halal kalau kemudian kita berbuka puasa dengan barang yang haram. Barang haram adalah racun yang menghancurkan agama, sedang barang halal adalah ubat yang bermanfaat bila dikawal sedikit tetapi berbahaya bila terlalu banyak. Tujuan berpuasa adalah mengurangkan makanan yang halal tersebut. Rasulullah saaw bersabda,"Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga." (HR Ibnu Majah dan Nasa'i)



Kelima; Hendaklah engkau jangan memperbanyak makanan halal sampai penuh perutnya pada ketika berbuka puasa. Kerana tidak ada wadah yang paling dibenci Allah SWT selain perut yang penuh dengan makanan halal.



Dan yang keenam; Hendaknya setelah berbuka puasa hati engkau tergantung dan tergoncang antara cemas dan harap, sebab kita tidak pernah tahu apakah puasa kita diterima sehingga termasuk golongan MUQORROBIN atau ditolak sehingga termasuk orang-orang yang dimurkai.

Sebaiknya kita terus memelihara perasaan demikian di akhir setiap ibadah yang baru kita laksanakan.


Akhirul kalam, saya kutipkan pula Hadist Qudsi, "Allah SWT berfirman,"Setiap amal perbuatan anak Adam melipat-gandakan kebaikan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Kecuali puasa, sebab puasa adalah milik-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan balasan kepadanya. Ia meninggalkan nafsu syahwat dan makan adalah kerana-Ku". (Muttafaq alaihi).




Wallahu a'lam.

Khamis, 20 Ogos 2009

15 pintu syaitan yang ada didalam diri kita..

15 pintu syaitan yang ada didalam diri kita...

- pintu marah

- cinta dunia

- kebodohan (enggan menghadiri majlis ilmu)

- suka berangan angan kosong

- tamak

- bakhil

- suka pada pujian

- riak atau sombong

- ujub (merasa kagum)/takbur

- takut dan gelisah

- buruk sangka

- memandang rendah pada orang lain

- suka akan dosa

- merasa aman daripada pembalasan "ALLAH"

- putus asa daripada rahmat "ALLAH"



15 Senjata Memerangi Syaitan....


- Membaca Bismillah (menjadi kunci pada perbuatan baik)

- Banyakkan berzikir

- Banyakan Beristigfar

- Baca "la i'laha illa anta subhanaka inni kuntu minaz zolimin"

- Jangan tidur berseorangan

- Baca doa pagi dan petang

- Bersugi

- Melaksanakan solat jemaah

- Berwudhuk sebelum tidur

- menutup aurat

- Membaca doa masuk tandas.

- Banyak berselawat pada hati

- Bertaubat, beristighfar

- Banyakan baca Al-Quran

- Membaca surah Yassin setiap pagi



Rumah yang Tidak Dimasuki syaitan...


- Rumah yang bersih dari kotoran

- Penghuni membaca "Bismillah" ketika memasuki rumah

- Sentiasa berzikir (ahli rumah menegakkan solat)

- Penghuninya jujur dan tidak berdusta

- Penghuninya memakan makanan yang halal (dan cara mendapatkannya halal)

- Penghuninya mengekalkan silaturahim (sentiasa mesra)

- Rumah yang penghuninya berbakti kepada Ibu Bapa